Program Bedah Rumah Lansia di Basel Selesai 100 persen

TOBOALI, LASPELA- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DSP3APMD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) memastikan, program  bedah rumah di Kecamatan Toboali, Basel saat ini sudah selesai 100 persen. Hal ini disampaikan Kepala DSP3APMD Kabupaten Bangka Selatan, Benny S, melalui Sekretaris DSP3APMD, Sumadi, Selasa (14/11-2017) siang.

“Alhamdullilah, hingga kini sebanyak 10 rumah yang terdiri dari 9 rumah di Kecamatan Toboali dan 1 rumah di Kecamatan Payung sudah 100 persen selesai dibangun,” ujarnya dikonfirmasi LASPELA.

Sumadi menjelaskan, program bedah rumah dimulai sejak 2 Februari 2017 dengan merehabilitasi rumah lansia yang tak kurang layak huni di daerah itu. “Bedah rumah diberikan kepada masing-masing pendamping sosial bedah rumah lanjut usia untuk masing-masing wilayah,” jelasnya.

Sementara itu, mekanisme penyerahan dana adalah koordinator Kabupaten Basel menyerahkan secara langsung uang tunai senilai Rp 15 juta untuk masing-masing penerima manfaat yang dilakukan di kantor lurah atau desa setempat, kepada masing-masing para pendamping (TKSK/TKSM) dengan disaksikan langsung lurah/kades.

“Penyerahan dana bantuan itu diserahkan langsung kepada kepala bidang pelayanan rehabilitasi sosial sekaligus koordinator bedah rumah kabupaten Basel kepada masing-masing pendamping sosial program bantuan bedah rumah lanjut usia sesuai dengan lokasi rumah yang akan dibedah dan disaksikan oleh lurah atau kades setempat,” sebutnya.

Sumadi menambahkan, dalam kegiatan bedah atau rehabilitasi rumah tidak layak huni, pihak dinas hanya sebatas menyediakan bahan atau materi bangunan berupa papan dan sebagainya sedangkan pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada masyarakat secara gotong royong.

“Tahun 2016 tidak ada. Insya Allah tahun 2018 rencana diusulkan 10 rumah lagi. Harapanya dengan bedah rumah lansia ini dapat membantu para lansia mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik dan lingkungan yang sehat. Semoga ke depan program ini dapat terus berlanjut dan penerima manfaatnya lebih banyak lagi,” pungkas Sumadi. (Tra)

Editor: Stefan H. Lopis