Dukungan PDIP untuk Jokowi Perkuat Koalisi  

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat, 23 Februari 2018. Dalam rakernas tersebut telah diputuskan untuk mencalonkan kembali Jokowi sebagai capres 2019-2024. (Istimewa)

BALI, LASPELA- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akhirnya resmi menyatakan dukungan terhadap Joko Widodo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2019. Pengusungan ini dilakukan dalam ajang Rapat Kerja Nasional atau Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat, 23 Februari 2018.

Partai koalisi yang selama ini mendukung pemerintahan Jokowi pun menyambut gembira penetapan tersebut sembari menyatakan dukungan PDIP untuk Presiden Jokowi akan semakin memperkuat koalisi.

Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, dukungan dari PDIP pun mengembalikan koalisi Nasdem-PDIP sebagai partai yang mengusung Jokowi dalam Pilpres 2014. Kerjasama yang terulang diharap bisa mengukuhkan Jokowi memenangkan kembali kursi kepresidenan untuk periode II.

“Dengan PDIP menyatakan kembali dukungannya, maka sekarang formasi koalisinya menjadi kuat, lebih dari 52 persen. Nasdem, Golkar, Hanura, PDIP dan PPP. Kami tentu yakin menjadi lebih dalam memenangkan kontestasi Pilpres nanti. Semua ini demi kepentingan bangsa dan negara,” katanya, Jumat (23/2) dilansir LASPELA dari laman Antara.

Partai Hanura pun memandang sikap PDIP selaras dengan mereka. “Kita senang sekalilah. Kan kita juga sama mendeklarasikan Pak Jokowi. Artinya, Pak Jokowi juga punya perasaan yang sama,” ujar Sekjen Partai Hanura Herry L Siregar kepada wartawan, Jumat (23/2/2018).

Bertambahnya dukungan PDIP, kata Herry, makin memperkuat koalisi di antara parpol yang telah lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi. Ia pun yakin dapat memenangkan Jokowi di perhelatan pilpres 2019 mendatang. “Artinya, kita semua punya keyakinanlah, nanti kita lihat,” ucapnya.

Adapun terkait siapa calon pendamping Jokowi, Johnny mengatakan bahwa hal itu harus dibicarakan bersama dengan partai pengusung. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih calon pendamping Jokowi.

Pertama, wakil presiden yang diusung harus memiliki chemistry dengan Presiden. Kedua, dia harus memahami betul visi dan misi Presiden. Ketiga, harus bisa memberikan elektoral yang memadai untuk Presiden. “Dengan demikian, tentu akan dibicarakan dengan partai pengusung dan presiden dengan memperhatikan tiga hal itu,” tutupnya.

Editor: Stefanus H. Lopis