PANGKALPINANG, LASPELA – Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparuddin (Udin), menyatakan optimismenya terhadap peningkatan pendapatan daerah di tahun mendatang.
Menurutnya, meskipun pada tahun 2025 terjadi penurunan pendapatan akibat perlambatan sektor ekonomi, terutama karena turunnya harga timah, pemerintah kota tetap melihat peluang untuk memperbaiki kondisi tersebut.
“Kalau kita melihat pendapatan tahun kemarin, sebenarnya ada peluang untuk memproyeksikan peningkatan.
Di tahun 2024 pendapatan kita sudah cukup tinggi, sementara 2025 agak menurun karena persoalan timah. Tapi kalau masalah itu selesai, kita optimistis pendapatan bisa kembali naik,” ujar Udin.
Ia menjelaskan, pemerintah kota bersikap hati-hati dalam membuat proyeksi pendapatan tahun 2026.
Namun, jika pendapatan dapat disamakan dengan capaian tahun 2024, Udin meyakini defisit anggaran bisa diatasi.
“Kalau kita berani memproyeksikan pendapatan naik sedikit saja, minimal setara dengan tahun 2024, insya Allah defisit itu bisa terlewatkan. Bahkan Rp409 miliar itu bisa lebih diatasi,” tambahnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemkot Pangkalpinang akan fokus mengoptimalkan potensi-potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal.
Beberapa sektor yang akan menjadi perhatian antara lain retribusi parkir, pengelolaan sampah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak restoran, PDAM, serta pemanfaatan aset daerah.
“Banyak potensi yang belum kita optimalkan. Karena itu, kita akan fokus pada pengelolaan potensi-potensi yang ada di Kota Pangkalpinang agar bisa mendongkrak pendapatan daerah,” tegas Wali Kota.
Dengan langkah strategis tersebut, Pemerintah Kota Pangkalpinang berharap dapat memperkuat fondasi ekonomi daerah dan menjaga stabilitas fiskal di tengah dinamika ekonomi yang masih menantang. (dnd)
Leave a Reply