Meski Dirumahkan, KBM SMPN 1 Koba Tetap Berjalan Normal Melalui Teknologi Informasi

KOBA, LASPELA- Pelajar di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) telah dirumahkan selama 14 hari terhitung sejak Tanggal 16 Maret 2020 hingga 30 Maret 2020, termasuk salah satunya pelajar SMP Negeri 1 Koba, tindakan ini diambil guna mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Meski dirumahkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan normal dengan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI).

Kepala SMPN 1 Koba, Hana Meilani, mengatakan bahwa selama pelajar dirumahkan, KBM tetap berlangsung sepertu biasanya, dimana guru akan berbagi informasi dan berkomunikasi, serta mengirimkan link materi pembelajaran melalui Whatsapp (WA) grup, dan melalui Google Documents dan Google forms.

Menurut Hana, KBM alternatif berbasis online sebenarnya sudah jauh hari diterapkan di SMPN 1 Koba, serta pemanfaatan WA grup sebagai media komunikasi antar guru dan siswa.

“Beberapa guru kami menjadi pelopor, seperti Bu Eci, yang telah melakukan Try Out online untuk Anak Kelas IX sebagai persiapan UNBK, dan beliau menggunakan Aplikasi Google Forms untuk bikin soal dan materi pembelajaran, kemudian siswa sudah siap dengan Handphone Androidnya, dikasih link di WA grup, ngerjain langsung, dan ada yang saat itu juga dapat diketahui nilainya,” jelas Hana, Kamis (19/3/2020).

Hana menambahkan bahwa selama siswa dirumahkan, tidak ada perbedaan jam belajar ataupun kelonggaran belajar, karena siswa mendapatkan jadwal belajar seperti biasa, dan pada waktu jam belajar dimulai, guru- guru akan mengirimkan link tentang materi ataupun soal di grup kelas atau bidang studi, dan siswa akan belajar atau mengerjakan soal seperti biasanya, begitupun jika jam belajar berganti, maka guru yang lain akan memberikan materi di grup untuk dapat diakses oleh para siswa.

Hana mengatakan bahwa bapak dan ibu guru akan bergantian memberikan materi sesuai jadwalnya hingga jam sekolah berakhir.

“Setelah jam belejar berakhir, saya akan mengirimkan file hasil KBM online semua guru SMPN 1 Koba ke Dinas Pendidikan (Dindik) Bateng, setiap hari mulai Pukul 15:00 WIB sampai 20:00 WIB, setiap hari saya bisa mengirimkan 80 file dari 21 Rombongan Belajar (Rombel/ kelas), yang masing- masing rombel ada tiga atau empat mata pelajaran dalam satu harinya,” ujar Hana.

Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SMPN 1 Koba, Eti Pradesti, mengungkapkan bahwa KBM secara online sudah pernah ia terapkan pada semester sebelumnya untuk kelas IX dan kelas VIII, sehingga menurutnya ketika saat ini diterapkan lagi, para siswa sudah tidak kebingungan, dan menurutnya sampai saat ini para siswa dapat mengikuti KBM yang disampaikan melalui sistem online ini, dan bilamana ada siswa yang kesulitan untuk mengupload tugas mereka karena masalah jaringan provider, para siswa cukup mengirimkan foto tugas mereka yang kemudian akan dinilai oleh guru.

“Jadi dalam Google Forms itu, saya memberikan materi kepada siswa, kemudian soal juga, anak kemudian akan mengisi identitasnya lalu mengerjakan soal- soal tersebut, kemudian form yang sudah ada jawabannya dikirimkan, otomatis jejak rekam pengerjaan soal tadi langsung masuk ke Google Drive saya, terus saya periksa anak tersebut kapan kirimnya, jawabannya, serta skornya langsung bisa saya berikan, dan siswa dibatasi mengirimkan jawabannya hanya pada jam pelajaran saya saja, tidak boleh diluar jam pelajaran saya, kemudian rekapan jawaban dari semua siswa dapat dirangkum dalam bentuk Excel untuk kemudian dilaporkan ke Dindik Bateng,” ungkap Eti.(*)