SUNGAILIAT, LASPELA — Waode Elvianti bersama suami dan empat orang anaknya harus berbagi tempat tidur jika saat malam hari. Rumah panggung yang dibangun di atas permukaan air di Nelayan 1 Sungailiat tersebut hanya terbuat dari papan dan kayu.
Terlihat tumpukan sampah di bawah rumahnya. Bahkan untuk buang air, ia dan keluarganya harus menumpang di rumah tetangga yang lain.
“Di rumah kami tidak ada wc (toilet), jadi kalau mau buang air harus numpang ke rumah depan (tetangga) tapi kalau untuk mandi kita disini,” ungkap Waode.
Ia mengaku sudah terbiasa tinggal seperti itu, terlebih lagi suaminya, Laode Hayudin hanya berprofesi sebagai nelayan yang tiap hari harus ke laut.
“Saya sudah 13 tahun disini karena suami saya nelayan jadi lebih dekat dengan muara tapi saat ini cuacanya lagi tidak bagus jadi dia bantu-bantu buat kapal,” terangnya.
Keluarganya pun bersedia untuk pindah ke rusunawa yang disiapkan oleh pemerintah walaupun jauh dari dermaga.
“Bersedia tidak bersedia ya harus bersedia walaupun lebih jauh dari dermaga dan harus naik tangga kalau mau kedalam rumah,” tambahnya.
Namun ia belum tahu kapan bisa untuk pindah ke rusunawa tersebut. “Infonya habis lebaran ini, tapi belum tau juga pastinya kapan,” ungkap Waode. (mah)