Gubernur Hidayat Serius Garap Investasi Kelapa Bernilai Rp1,6 Triliun

Avatar photo
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani, menunjukkan progres positif. Setelah sebelumnya sudah menjalin komunikasi bersama investor, pertemuan kedua kembali digelar Gubernur Hidayat mempertemukan perwakilan PT Kebun Kelapa Indonesia bersama puluhan masyarakat tani di Tanjungpandan dan sekitarnya, Selasa (12/8/2025).

TANJUNGPANDAN, LASPELA–Peluang investasi jangka panjang melalui perkebunan kelapa di Pulau Belitung yang digagas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani, menunjukkan progres positif.
Setelah sebelumnya sudah menjalin komunikasi bersama investor, pertemuan kedua kembali digelar Gubernur Hidayat mempertemukan perwakilan PT Kebun Kelapa Indonesia bersama puluhan masyarakat tani di Tanjungpandan dan sekitarnya, Selasa (12/8/2025).

“Ini adalah pertemuan kedua kalinya. Kebun kelapa ini adalah investasi jangka panjang yang akan panen setelah lima tahun. Pemilik lahan, baik perorangan boleh, kelompok pun bisa. Daftarkan lahannya, dan kita jadikan kebun kelapa,” ujarnya.

Pada pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung UPT PU Babel, Gubernur Hidayat mengungkapkan, nilai investasi dari perkebunan kelapa tersebut menyentuh Rp1,6 triliun, dengan memberikan keuntungan bagi para petani sebesar Rp13,5 juta di setiap hektare.

Dalam satu hektare lahan akan ditanami 180 pohon kelapa, yang ke depannya pada masing-masing pohon akan diproyeksikan menghasilkan 15 butir kelapa, atau total 2.700 butir.

Harga per butir kelapa ke depannya ditaksir seharga Rp25 ribu, sehingga ditotalkan menghasilkan Rp 67,5 juta.

“Jadi, masyarakat dapat 20 persennya, atau sekitar 13,5 juta rupiah per hektare. Jadi, masyarakat yang punya tanah HTI, Hutan Tanaman Industri, HTR, Hutan Tanaman Rakyat, Perhutanan Sosial, maupun Hutan Kemasyarakatan, kita ganti dengan pohon kelapa. Ini untuk masa depan,” ungkapnya.

Sebagai langkah awal, kawasan Selat Nasik akan dijadikan sebagai percontohan dengan lahan yang dipersiapkan seluas 1.000 hektare.

Pengelolaan ini dikatakan Gubernur, segera dimulai oleh PT Kebun Kelapa Indonesia dalam waktu dekat, tepatnya pada September mendatang.

“Bulan depan kalau semua dokumen antara perusahaan dan petani sudah disetujui, kita siap action. Tugas masyarakat hanya menyerahkan saja ke mitra. Kalau sudah jalan, pada tahun ke dua akan didirikan pabrik di Bangka satu, di Belitung satu supaya masyarakat sejahtera,” pungkasnya. (*/chu)

 

Leave a Reply