Gubernur Hidayat Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan SLB Negeri Kelapa, Sebut Pendidikan harus Membebaskan, Memberdayakan dan Memanusiakan Manusia

Avatar photo
Gubernur Hidayat Arsani saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan SLB Negeri Kelapa di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Senin (4/8/2025), bersama Bupati Bangka Barat Markus dan Ketua DPRD Badri Syamsu.

KELAPA, LASPELA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kelapa, merupakan tanggung jawab moral dan konstitusional pemerintah dalam menjamin hak pendidikan seluruh anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal itu disampaikan Gubernur Hidayat Arsani saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan SLB Negeri Kelapa di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Senin (4/8/2025), bersama Bupati Bangka Barat Markus dan Ketua DPRD Badri Syamsu.

“Pendidikan harus membebaskan, memberdayakan, dan memanusiakan manusia. Pendidikan luar biasa adalah jembatan bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan pendekatan khusus untuk bisa mengejar cita-citanya,” ujar Hidayat.

Gubernur Hidayat Arsani menambahkan bahwa negara tidak boleh membiarkan ada anak yang kehilangan haknya hanya karena kondisi fisik, mental, atau latar belakang sosial.Menurutnya, kehadiran SLB bukan sekadar proyek fisik, melainkan bukti hadirnya negara untuk seluruh warga, tanpa terkecuali.

Baca Juga  Gubernur Babel, Hidayat Arsani Siapkan Lahan Terpadu  untuk Tiga Kanwil Kementerian Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan

Bupati Bangka Barat, Markus, menyebut pendirian SLB Negeri Kelapa merupakan hasil dorongan bersama dalam menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Saat ini baru ada satu SLB negeri di Mentok. Harapan kami, dengan berdirinya SLB Negeri Kelapa ini, layanan pendidikan bisa menjangkau seluruh kecamatan di Bangka Barat,” ujar Markus.

Markus juga menekankan semua sekolah wajib menyelenggarakan pendidikan inklusif yang memberi layanan kepada anak berkebutuhan khusus, anak dengan kecerdasan istimewa dan bakat istimewa.

“Ini juga didukung dengan pelatihan bagi guru pembimbing berdaya saing tinggi dalam rangka mewujudkan Bangka Barat yang berkeadilan, makmur, tangguh, dan bersahabat,” tukasnya.

Baca Juga  Kunjungi SMAN 1 Kelapa, Gubernur Hidayat Tekankan Netralitas ASN dan Larangan Pungutan IPP

Untuk diketahui, SLB Negeri Kelapa dibangun melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Khusus yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Pembangunannya menggunakan dana APBN tahun anggaran 2025 sebesar Rp6,2 miliar. Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektare dengan total luas bangunan mencapai 0,9 hektare. Adapun fasilitas yang akan dibangun meliputi, 4 unit bangunan ruang kelas (masing-masing 3 ruang), ruang administrasi, ruang pembelajaran khusus, 2 ruang keterampilan, ruang perpustakaan, ruang kesehatan, 2 unit toilet, kantin, selasar penghubung, pagar depan dan belakang, ruang ibadah, pos jaga, dan lapangan upacara. (*/chu)

 

Leave a Reply