Silaturahmi Penuh Kehangatan di Jerambah Gantung, Warga Perantau Lampung Titip Harapan untuk Prof Udin

PANGKALPINANG, LASPELA – Suasana kekeluargaan tampak begitu kental saat warga perantauan asal Lampung berkumpul dalam acara silaturahmi bersama Prof Saparudin atau yang akrab disapa Prof Udin, Minggu malam (13/7/2025), di Kelurahan Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek.

Bukan sekadar temu kangen, pertemuan ini menjadi momen penting bagi warga untuk menyampaikan langsung harapan mereka kepada sosok yang digadang-gadang bakal maju kembali dalam Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025.

Komunitas warga Lampung yang telah menetap puluhan tahun di Pangkalpinang menyambut Prof Udin sebagai figur yang mereka nilai punya kepekaan sosial.

Dalam sambutannya, Prof Udin menyoroti pentingnya menjaga sikap rendah hati dalam memimpin, serta kedekatan dengan masyarakat dari berbagai latar belakang.

“Cobaan seorang pemimpin itu kesombongan. Kalau sudah sombong, pasti lupa dengan masyarakatnya,” ucapnya di hadapan puluhan warga yang hadir.

Bagi Prof Udin, komunitas perantau seperti warga Lampung merupakan bagian penting dari dinamika pembangunan kota. Ia menegaskan, suara dan kebutuhan mereka tidak boleh diabaikan.

Dukungan pun datang dari berbagai tokoh lokal. Sugeng, salah satu warga perantau yang cukup dikenal di wilayah tersebut, menyampaikan bahwa banyak warga sudah mantap mendukung Prof Udin.

Bukan hanya karena sosoknya yang mudah didekati, tetapi juga karena harapan akan perubahan nyata.

“Menurut saya, beliau itu memang pantas duduk di sana. Teman-teman saya juga banyak yang bilang: ‘Saya pasti dukung,’” ujar Sugeng.

Ia berharap jika kelak Prof Udin terpilih, aspirasi masyarakat di wilayah padat dan pinggiran, seperti Jerambah Gantung, bisa benar-benar diperhatikan.

“Di sini banyak keluarga kami yang butuh perhatian. Kami ingin ada jembatan yang menyambungkan suara rakyat ke pemerintah. Dan kami percaya Prof Udin bisa jadi jembatan itu,” tambahnya.

Silaturahmi itu ditutup dengan doa bersama, sekaligus menjadi penanda kuat bahwa masyarakat perantau tak hanya ingin dilibatkan, tetapi juga siap menjadi bagian dari perubahan di Pangkalpinang. (*/dnd)