Perdana, LMP Bangka bersama BRIN Uji Coba Mesin Boat Tenaga Listrik

LMP Bangka dan BRIN saat melakukan uji coba mesin tempel boat, di Nelayan II, Sungailiat, Rabu (26/2/2025).

SUNGAILIAT, LASPELA — Laskar Merah Putih (LMP) Bangka melakukan uji coba mesin tempel (Boat) tenaga listrik di nelayan II Sungailiat

Bahkan, uji coba yang melibatkan 4 orang tim ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta 3 orang teknisi itu merupakan pertama kalinya di Provinsi Bangka Belitung (Babel)

Eksperimen industrialisasi tersebut bertujuan untuk dapat memberikan kemudahan bagi para nelayan di daerah.

Ketua LMP Bangka, Ari Sofyan mengatakan uji coba industrialisasi ini diharapakan mampu memberikan inovasi yang lebih baik dan tentunya ekonomis.

“Keunggulan lain yang kita inginkan adalah mampu mengatasi masalah polusi udara, kebisingan suara, serta menghemat biaya operasional para nelayan,” katanya, Rabu (26/2/2025).

Uji coba ini, kata dia, akan dilakukan selama dua hari, sehingga tim benar-benar dapat memahami tentang bagaimana mekanisme dan keunggulan produk tersebut.

“Kegiatan ini kita laksanakan di Nelayan 2, karena kita anggap sangat pas situasinya. Para nelayan juga dapat melihat langsung kegiatan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris LMP Bangka, Ryan Fabryan Taufani mengatakan, LMP merupakan organisasi yang dapat bersumbangsih dan membidangi banyak hal demi kehidupan bermasyarakat, termasuk di wilayah laut.

“Intinya LMP siap berperan penting, mengkawal, mengawasi serta berkomitmen dalam memunculkan program-program yang bermanfaat untuk seluruh elemen masyarakat,” katanya.

“Antusias mereka (nelayan) dapat kita rasakan. InsyaAllah, bila ini sudah mantap bisa membantu mengurangi beban para nelayan dalam mencari nafkah,” tambahnya.

Sementara itu, Tim ahli BRIN, Purwadi menyebutkan, uji coba kali ini dilakukan dengan menggunakan mesin kapasitas 15 Kw (25 Hp) dan 10 Kw (15 Hp).

“Sangat hemat listriknya, kapasitas 1 baterai 4 Kwh (4.000 Watt). Ada 7 baterai dengan total 28 Kwh (28.000 Watt) yang kita uji cobakan pada saat ini. Mesin dan baterai ini juga merupakan produk lokal semua (Made In Indonesia),” katanya.

Pihaknya mengatakan akan selalu berinovasi sesuai kebutuhan, agar kepentingan nelayan bisa terpenuhi dengan baik kedepannya. (mah)