Taman Sari Pangkalpinang Jadi Tempat Pacaran Muda-mudi, Begini Tanggapan Kepala DLH 

Kepala DLH Kota Pangkalpinang, Bartholomeus Soeharto, Senin (5/5/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Taman Sari atau juga dikenal Wilhelmina Park adalah salah satu taman yang menjadi pilihan masyarakat untuk berkunjung menikmati nuansa sejuk dan asri yang berada dipusat Kota Pangkalpinag.

Selain menjadi favorit masyarakat berkunjung, Taman Sari juga merupakan cagar budaya yang tercantum pada Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Nomor : PM.13/PW.007/MKP/2010) pada tanggal 8 januari 2010 lalu.

Namun selain menjadi tempat wisata edukasi dan keluarga, Taman Sari juga menjadi salah satu tempat kunjungan bagi muda-mudi untuk nongkrong dan pacaran di malam hari.

Menanggapai hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Bartholomeus Soeharto mengaku baru mendapat laporan terkait hal ini.

Ia mengaku jika pacaran hanya sekedar mengobrol tanpa melakukan hal-hal aneh itu masih termasuk dalam privasi masing-masing, Selasa (5/5/2025).

“Saya baru dengar terkait hal ini, pacaran di jalan, rumah, pantai atau tempat lainnya itu adalah hak privasi masing-masing. Terkait dengan pengawasan dalam hal privat, kami tidak bisa masuk lebih jauh, namun kami tetap mengimbau kepada siapapun yang memanfaatkan ruang-ruang publik untuk menjaga lingkungan dan tetap jaga etika,” tuturnya.

Soeharto menuturkan jika untuk tempat bercerita ia merasa hal itu bukan sebuah masalah. Namun, jika lebih dari hal itu contohnya kegiatan negatif asusila maka hal itu tentu dilarang, apalagi di tempat umum.

“Sebenarnya pun itu tidak hanya berlaku di Taman Sari saja tapi juga dimanapun, bahkan di rumah kan tidak boleh jika lebih dari itu, tapi kalau sekedar bercerita, sharing mencari inspirasi untuk menghasilkan ide-ide positif kan tidak masalah, namun jika itu negatif saya rasa bukan hanya di Taman Sari tapi dimanapun juga tidak boleh,” katanya.

Untuk penerangan di Taman Sari juga, dinilai Soeharto cukup terang, namun pihaknya akan kembali mengecek apakah ada titk-titik yang gelap.

“Setahu saya di Taman Sari juga cukup terang yah dan cukup banyak lampunya, tapi mohon maaf jika masih ada titik-titik yang perlu kita tambah, seperti lampu yang ternyata rusak atau mati dan perlu penambahan maka akan kita cek ulang,” katanya.

Ia juga mengimbau kepada Polisi Taman (Poltam) yang bertugas di Taman Sari atau disetiap tempat-tempat wisata untuk segera melaporkan jika ada titik-titik rawan.

“Pertama harus dijaga, kalau memang ada yang menghawatirkan harus diberikan peringatan, Poltam juga harus melakukan pengawasan, patroli kalau ada tempat-tempat yang perlu dikasih penerangan maka ditambah,” ujarnya.

Ia juga memaparkan jika ini bukan hanya masalah pribadi yang bersangkutan namun juga keluarga.

“Kasihan kepada orang tuanya apalagi kalau dia masih dibawah usia, maka kasihan orang tuanya, tapi kalau sudah dewasa carilah tempat yang layak,” tuturnya. (dnd)

Leave a Reply