Oleh: Andini Dwi Hasanah
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Medrilizam menyampaikan lahan yang direstorasi akan berkembang, hal ini dutarakannya dalam kegiatan scalling up dan media visit di BMP, Desa Juru Seberang, Tanjungpandan, Jumat (11/10/2019).
“Lahan yang direstorasi
70 hektare dari 770 hektare. Ini menjadi awal yang sangat baik, dan pelan-pelan akan berkembang terus,” ujar Medrilizam.
Kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang timah ini dilakukan sebagai upaya mencapai tujuan membantu upaya pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca yang sudah menjadi target pada 2020 maupun 2030.
Kegiatan ini juga untuk melindungi ekosistem pantai serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
Ia menambahkan, Belitung Mangrove Park(BMP) hanya menjadi satu di antara kegiatan yang digagas Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, Yayasan Terangi, bahkan HKm Juru Seberang Bersatu.
Selain BMP yang ada di Belitung, ada 99 lokasi di Indonesia yang menjalankan proyek ICCTF serta ada 76 program yang sedang berjalan.
“Proyek ICCTF di HKm Juru Seberang Bersatu ini dilaksanakan pada periode 2017-2018 dengan kegiatan utama monitoring sumberdaya pesisir, membangun infrastruktur wisata mangrove dan pengamanan, peningkatan SDM wisata dan menajemen keuangan,” tuturnya.
Proyek ini didanai dengan dana hibah USAID sebesar Rp 2 miliar. Selama proyek berjalan mendapatkan tambahan pendanaan dari beberapa stakeholder terkait, seperti Kementerian PUPR, BPDAS, Dinas PUPR Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas PUPR Kabupaten Belitung, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, dan PT Timah sebesar 19,9 miliar.
“Keberhasilan project ICCTF ini sangat memungkinkan untuk direplikasi ke daerah Indonesia lainnya yang memiliki kawasan hutan mangrove dan hutan pantai yang kritis sehingga dapat mengembalikan ekosistem hayatinya namun tetap produktif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat disekitarnya juga,” jelasnya.
ICCTF memiliki empat fokus program utama seperti mitigasi berbasis lahan, energi, serta ketahanan dan adaptasi, dan kelautan. Sejak menjadi Lembaga Wali Amanat (LWA) di tahun 2015, ICCTF berfokus untuk mendanai program-program terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. (din)