Seluruh Pegawai Pemprov Diimbau Ikut Sholat Minta Hujan

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Hingga saat ini, kondisi wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) belum menunjukkan tanda-tanda turun hujan. Bahkan kabut asap mulai menyebar dan menyelimuti sejumlah daerah di Babel, termasuk di Ibu Kota Pangkalpinang.

Atas hal tersebutlah, seluruh Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel diimbau untuk ikut melaksanakan Sholat Istisqo atau sholat minta hujan yang akan digelar Pemprov Babel di halaman Kantor Gubernur Babel, Air Itam, Pangkalpinang Senin (23/9/2019) Pukul 07.30 Wib.

Sholat Istisqo dikatakan Kepala Biro Kesra Setda Babel, Asyraf Suryadin, akan diimami oleh Ustadz Syaiful Zuhri Ketua MUI Bangka, dan khotib Ustadz Massyuri Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Quran Puding, Bangka.

Dalam sholat istisqo tersebut, Asyraf mengharapkan kepada Pegawai agar dapat membawa peralatan sholat masing-masing.

Pemprov Babel, dikatakan Asyraf, telah mengirimkan surat kepada Bupati/ Walikota untuk menghimbau masyarakat di daerahnya masing-masing supaya melaksanakan sholat istisqo.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat dan khotib – khotib sholat Jumat agar setelah shalat Jumat dapat melaksanakan sholat minta hujan. Siapa tahu dengan sholat istisqo serentak Allah kabulkan do’a kita dan diturunkan hujan,” ujar Karo Kesra Setda Babel, yang turut didampingi H. Sopian, Kabag di Biro Kesra Setda Babel.

Di tempat sama, Sekretaris MUI Babel, H. Ahmad Luthfi menjelaskan, sebenarnya untuk sholat istisqo ada tahapannya. “Kita boleh kapan saja minta hujan, baik secara pribadi maupun berjamaah. Tahapan kedua, saat minta hujan kita selipkan doa pada setiap hari jumat. Ketiga, baru kita laksanakan Istisqo sebanyak 2 rakaat,” jelas H. Luthfi.

Bagi yang belum pernah doa istisqo, kata Luthfi, sholat tersebut sama seperti sholat hari lebaran. Sholat dulu, baru khotbah, boleh sekali atau 2 kali. “Pada saat sholat lebaran khotbah pakai takbir, kalau sholat istisqo pakai istighfar, baru khotbah dengan ajaran banyak bertobat atau ampunan karena kemarau ini bisa disebabkan oleh faktor alam maupun buah dosa manusia,” ungkap H. Luthfi.

Uniknya, ulas H. Ahmad Luthfi, salah satu satunya sholat ini adalah adanya symbol, yaitu membalik syal atau selendang dibalik yang kiri ke kanan, yang bawah ke atas, pertanda simbol kekhawatiran. “Kita berharap yang terik panas berubah menjadi hujan. Itu dilakukan oleh Rasul,” kata Ustadz Luthfi.

“Sebaiknya pada saat sholat istisqo kita berpuasa. Berpuasanya 4 hari. 3 hari puasa sebelumnya hari pelaksanan sholat istisqo, dan 1 hari puasa di hari keempat sekalian sholat istisqo. Anjuran kita membawa hewan ternak yaitu hewan yang baik. Ada binatang yang kita sayangi seperti kucing bisa dibawa dalam sangkar,” tambah Ustadz Luthfi.

Dalam sholat ini juga, masih dikatakan Ustadz Luthfi, diharapkan berbusana sesederhana mungkin bagi Ibu- ibu, misalnya tidak usah berdandan atau bersolek.

“Inti dari sholat ini adalah introspeksi apakah memang hal ini disebabkan oleh alam atau kesalahan manusia, sehingga dalam sholat ini penuh dengan istiqhfar dan pengampunan. Dalam sholat istisqo ini, kita meminta Ya Allah turunkanlah hujan yang membawa berkah, membawa rahmat, jauhkanlah hujan yang membawa bencana, banjir,” demikian penjelasan Ustadz Ahmad Luthfi.rill/(wa)