Wisuda Santri PAUD Desa Rajik, Erzaldi Berpesan Jangan Sampai Anak Kendalikan Orang Tua

Oleh : Wina Destika

SIMPANG RIMBA, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, turut mewisuda Santriwan/Santriwati Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Miftahul Jannah Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), mengikuti prosesi wisuda ke XVIII.

Kegiatan Wisuda yang dilaksanakan Minggu (14/4/2019) pagi, di Gedung Yayasan Miftahul Jannah tersebut, turut dihadiri jajaran Kesra Setda Babel, bagian Kesra Basel, jajaran Pengurus Yayasan Miftahul Janah, dan para orang tua wisudawan/wisudawati Sekolah PAUD Mifthul Jannah.

Gubernur Erzaldi dalam sambutannya mengaku sangat senang bisa hadir untuk melihat dan memberikan motivasi kepada anak-anak serta orang tua sekaligus para ustadz dan ustadzah serta para tenaga pengajar sekolah PAUD Miftahul Jannah.

Erzaldi juga berpesan kepada para orang tua dan tenaga pengajar untuk memberikan pendidikan dan perhatianya pada anak usai dini.

“Kalau anak kita mau bagus masa depannya, masa-masa usia dinilah diberikan pendidikan, dikasih sayang, diperhatikan, dan hasilnya nanti bergantung dari kita semua,” ujarnya.

Kenapa para orang tua harus memperhatikan anaknya di usia dini? Menurut Erzaldi, karena pada usia dini anak-anak cepat menyerap ilmu pengetahuan yang diajarkan.

“Golden Age itu usia emas, dimana sangat berharga untuk diberikan pendidikan. Dan Pendidikan diberikan pada usi 7 bulan dalam kandungan sampai usia 8 tahun bagian otaknya diisi 75 persen pengetahuan,” ucapnya.

Erzaldi mencontohkan, apabila anak di usia dini tidak diajarkan ha-hal yang kurang baik, maka nantinya jika beranjak dewasa akan berdampak buruk, namun kalau diajarkan hal-hal baik kemungkinan besar masa depannya akan baik.

“Anak mau sesuatu kemudian nangis, hati-hati ya. Salah mendidik, maka akan berdampak kurang bagus. Jangan sampai anak – anak mengendalikan orang tua,” pesan Erzaldi.

Ia menambahkan, setelah lulus PAUD para orang tua diimbau untuk melanjutkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, agar anak- anak lebih paham Al-kuran dan nantinya hafidz Al-Quran. “Setelah lulus PAUD dan TPA di didik lagi. Jangan bangga kalau anak – anak hanya hatam saja,” tuturnya.

Selain itu, Erzaldi mengharapkan program mengaji di masjid-masjid terus dilakukan, sebab akan menjadikan sang anak bermoral dan beretika yang baik nantinya.

Kegiatan tersebut Erzaldi berikan penghargaan kepada tiga anak yang sudah hafal dan bisa membaca Al-Qur’an.rill/(wa)