Markus Ingin Babar Jadi Pemasok Daging Sapi

Ilustrasi

MUNTOK, LASPELA— Sadar akan kebutuhan daging sapi di Bangka Barat (Babar) yang kian tinggi sementara stok akan kebutuhan tersebut dipasok dari luar yakni provinsi Sumatra Selatan dan Lampung, wakil bupati Babar, Markus SH pun berniat agar masyarakat setempat tertarik menekuni kegiatan penggemukan sapi.

Sebab menurutnya, kondisi lahan di Babar yang luas ditambah proses penggemukan yang tak begitu sulit, menjadi alternatif tepat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pasca timah.

“Meningkatkan perekonomian paska tambang timah dengan cara menggalakan penggemukan sapi merupakan salah satu alternatif tepat. Kita memiliki peluang yang besar untuk mencapai angka keberhasilan ketika berbicara luas lahan yang bisa digarap dengan baik,”ungkap Markus.

Menurut Markus, menggemukan sapi tidaklah rumit, karena masyarakat bisa mengimplikasikannya dengan kegiatan perkebunan sehari-hari. “Kalau kita ada kebun sawit, maka pelepah sawit tersebut bisa dimanfaarkan menjadi pakan sapi. Lalu untuk kandang, bisa kita bangun di area perkebunan sawit itu sendiri. Sementara bagi yang tidak ada kebun sawit, pakan berupa rumput gajah bisa di budidayakan,”sebut Markus lagi.

Dalam rangka merangsang masyarakat agar berpartisipasi melakukan penggemukan sapi, Markus sendiri akan membuat Desa percontohan penggemukan sapi dengan melibatkan stackholder yang ada di Babar seperti PT.Timah.

“Kita punya program kerja yang baik, lahan pun kita ada. Hanya saja kita masih membutuhkan dukungan dari stackholder dalam bentuk CSR, ataupun bantuan lainnya sehingga kegiatan penggemukan sapi ini benar-benar sukses. Nantinya, mudah-mudahan stackholder yang ada di Babar turut berpartisipasi setelah kita lakukan pemaparan mengenai potensi peningkatan perekonomian melalui penggemukan sapi,”jelasnya.

Markus Ingin Pasok Daging Sapi Ke DKI Jakarta

Selain berusaha memenuhi kebutuhan daging sapi di kabupaten Babar. Markus bercita-cita ingin memenuhi kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta yang masih kekukarangan 30 persen setiap tahunnya.

“Selama ini daging sapi untuk DKI Jakarta berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Kalau ada peluang, kita harus bisa bersaing dengan NTT memenuhi kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta tersebut. Jika memang kita serius, pasti bisa melaksanakannya,”kata Markus optimis.

Markus mengaku sudah pernah bertemu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Dalam pembicaraanya dengan Ahok, panggilan Basuki, Markus tertarik untuk memasok kebutuhan daging sapi yang masih kurang 30 persen di DKI Jakarta.

“Pak Ahok sangat mendukung kalau kita berpartisipasi memenuhi kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta. Apalagi sapinya berasal dari Babar salah satu kabupaten di Provinsi Bangka Belitung (Babel), pak Ahok sangat semangat berdiskusi sama saya kemarin,”ungkap Markus.

Dalam mewujudkan Babar Hebat 2020, Markus memanfaatkan peluang pada sektor peternakan ini sebaik mungkin. Pasalnya, kata Markus pembangunan daerah tidak bisa hanya difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan dan pembangunan umum semata.

Menurut Markus, Potensi disektor peternakan ini menjadi alternatif dalam meningkatkan perekonomian warga dalam jangka waktu pendek dan menengah. “Cukup memakan waktu 6 bulan, sapi penggemukan bisa langsung dijual. Hasil dari penjualan sapi sebagian menjadi modal pembelian sapi kecil yang akan digemukan, kemudian sebagian keuntungannya lagi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,”katanya.

Markus sendiri akan segera memanggil instansi terkait untuk melakukan kajian-kajian terkait program penggemukan sapi. Potensi penunjang yang bisa digalipun akan dipaparkan, termasuk penyiapan lahan untuk budidaya rumput gaja sekaligus pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk kandang.

“Kita harus serius dalam hal ini. Saya rasa tidak terlalu ribet, karena kita hanya menggemukan sapi bukan berternak sapi,”tuturnya. Markus berharap bisa segera mewujudkan pembangunan Desa yang menjadi Project Pilot penggemukan sapi Babar. Kedepan ia menginginkan semua Desa/kelurahan se-Babar menjadi Desa/kelurahan penggemukan sapi, cita-cita ini akan terwujud setelah masyarakat Babar semua mendukung kegiatan positif tersebut. “Masyarakat sejahtera, Babar Hebat 2020 pun terwujud,”pungkasya. (ron)