Anggaran Dipotong Tanpa Konfirmasi, Kepala Disbudpar : Saya Sangat Kecewa!!

MANGGAR, LASPELA – Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur merasa kecewa perihal anggaranya dipotong tanpa konfirmasi, Pemotongan tersebut dikarenakan adanya Surat Keputusan Bersama Mendagri dan Menkeu serta surat edaran Bupati Beltim untuk menggeser anggaran dalam penanganan Covid-19, Senin (27/4/2020).

Dengan adanya surat edaran tersebut Pemkab Beltim melakukan beberapa penggeseran anggaran tahap ke dua, Penggeseran tersebut dilakukan dengan memotong anggaran yang ada di OPD Pemkab Beltim sama dengan tahap pertama.

Hal tersebut mendapatkan reaksi kecewa dari salah satu Kepala OPD yaitu Evi Nardi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur, pasalnya Evi tidak mendapatkan konfirmasi dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait pemotongan anggaran Disbudpar.

“Saya sangat kecewa, tiba – tiba anggaran saya (Disbudpar) sudah di coret tanpa konfirmasi dahulu terhadap saya. Saya mengerti adanya surat edaran tersebut, tetapi harusnya dibicarakan dulu, karena anggaran itu kan menyangkut pertanggung jawabkan kita,” ungkap Evi.

Evi menjelaskan jika kegiatan Belitung Timur Wonderful yaitu Event Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) yang masuk di dalam Calendar of Event Kemenparekraf serta Program Jalur Rempah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud sesuatunya telah disiapkan dengan anggaran tersebut.

“Untuk masuk dalam daftar 100 acara tersebut tidaklah mudah, Ada tahap kurasi yang sangat ketat yang harus dilalui, Proses tersebut juga dilakukan oleh para kurator profesional di bidangnya. Kita telah menyiapkan segala sesuatu terhadap kegiatan tersebut dengan anggaran yang di coret itu, sekarang sudah minus ( Anggaran ) bahkan kegiatan tersebut terpaksa ditiadakan kalau begini,” jelas Evi.

Ia juga sangat menyayangkan Pemkab Beltim malah menambah anggaran tahap kedua, Padahal penggeseran anggaran Covid-19 tahap pertama sebesar 30,4 Miliar sama sekali belum dipergunakan, Mirisnya banyak hal yang sangat penting untuk segera di eksekusi ditengah wabah Covid-19, terutama dampak ekonomi masyarakat.(wah)