Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Komisi VI DPR Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke PT Timah Tbk di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang berlangsung di Gedung Graha PT. Timah Tbk, pada Jumat (3/2/2020) sore
Tujuan kunker Komisi VI DPR RI ini guna ingin mengetahui gambaran tentang tata niaga pertimahan dan program pembangunan perusahaan plat merah itu kedepannya.
“Kita memilih melakukan kunker ke PT Timah untuk mendapatkan penjelasan terkait harga timah dunia turun,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal.
Ia mengatakan sebagaimana diketahui, semenjak China melempar stok timah ke pasar, harga timah dunia langsung turun.
“Seperti diketahui memasuki kuartal pertama 2019, harga timah dunia berada di level yang cukup rendah sebesar 16 ribu dolar per metrik ton,” ujarnya.
Ia menyampaikan, selain itu dampak lainnya harga timah dunia turun karena produksi manufaktur Jepang dan Korea Selatan yang berkurang.
Sementara itu, Indonesia sebagai produsen timah nomor dua terbesar dunia pada 2018 hanya tercatat memenuhi 22 persen dari pada pasar timah dunia.
“Kita melihat kontribusi PT Timah dari tahun ke tahun mengalami penurunan.Oleh karena itu, kami ingin mendengar rencana-rencana pengembangan supaya bisa ada hilirisasi timah dan mineral ikutannya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mohamad Hekal menyampaikan pada November 2019, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung meminta dukungan dan permohonan kepada Komisi VI DPR terkait regulasi pemberian saham kepada pemerintah provinsi dan peraturan lainnya terkait jaminan ketersediaan bahan baku sebagai dukungan program hilirisasi timah serta mineral ikutannya.
“Hari ini kita ingin mendengar langsung dari Direksi PT Timah untuk mengatasi turun harga timah dunia dan pembangunan kedepannya yang dilakukan oleh perusahaan tambang berplat merah ini,” tutupnya.(wa)