PANGKALPINANG, LASPELA-PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel) memeroleh penghargaan emas (gold) yang diberikan oleh Indonesia Sustainable Development Award (ISDA) 2019 atas program Corporate Social Responsibility (CSR) pengembangan desa wisata terong di Belitung.
Penghargaan yang diterima oleh General Manager PLN Babel Abdul Mukhlis di hotel Bidakara, Jakarta itu mendapat penghargaan dalam kategori social development goals (SDGs) tujuan satu, yaitu mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun.
“Kami berterima kasih atas pengakuan dari ISDA terhadap program CSR kami, hal ini mendorong kami untuk terus berkomitmen mendorong program-program kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan,” ujar GM PLN Babel, Abdul Mulhlis.
ISDA Award merupakan penghargaan CSR bergengsi kepada pelaku usaha atas komitmennya melaksanakan program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berkesempatan menyampaikan penghargaan ini kepada pelaku usaha untuk mendorong terwujudnya inovasi.
“Dikompetisi ini, diharapkan peserta dapat mengeluarkan inovasi-inovasi terbaiknya dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan negara, sehingga SDGs di tahun 2030 dapat terwujud” jelasnya.
Sementara itu, ketua dewan pertimbangan presiden RI, Prof. Dr. Emil Salim mengungkapkan studi menunjukkan bahwa Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang akan dapat mencapai SDGs pada 2030 mendatang.
“Studi menunjukkan bahwa beberapa provinsi akan dapat mencapi tujuan SDGs pada 2030 antara lain kepulauan Bangka Belitung, Riau, Yogyakarta, dan Kaimantan Timur,” terangnya.
Dalam ajang ini, PLN secara korporat memborong sembilan penghargaan sekaligus terdiri atas satu buah penghargaan silver, lima buah gold, 3 buah platinum dan grand silver.
Desa wisata terong yang dirintis sejak tahun 2016 itu kini semakin mandiri.
Bergerak melalui swadaya masyarakat dan didukung program bina desa wisata PLN Peduli dengan berkolaborasi bersama stakeholder lain seperti kementerian pariwisata, dinas parowisata kabupaten belitung, universitas, dan geopark, kini desa wisata ini dapat menyediakan paket agro wisata aik rusa berehun, paket kuliner tradisional, paket tubing, paket melukis caping, agrowisata hingga fasilitas homestay.
Desa ini dikelola dengan mengintegrasikan enam komunitas desa, terdiri atas empat komunitas pengelola destinasi dan dua komunitas pemberdayaan pengrajin. Untuk komunitas ibu-ibu banyak terlibat dalam kegiatan kerajinan dan kuliner.(rill)