Dinas Pertanian Bangka Lakukan Riset  Terkait Reklamasi di Lahan Eks Tambang

SUNGAILIAT, LASPELA — Dinas Pertanian Kabupaten Bangka bersama tim peneliti dari UGM dan Austria melakukan riset terkait reklamasi (mengembalikan kesuburan tanah) eks tambang di Kelurahan sinarjaya Jelutung, Sungailiat, Bangka.

Dalam hal ini sekretaris teknik pertanian dan biosistem UGM Murtiningrum mengatakan tanah bekas tambang yang ada di Kabupaten Bangka ini sudah sangat miskin sekali unsur haranya yang menyebabkan tanah tersebut tidak subur lagi.

“Bahwa tanah bekas tambang ini tinggal mineral saja, sudah tidak subur lagi, jadi tidak ada lagi bahan organiknya bahkan sangat miskin sekali unsur hara terus strukturnya sudah tidak bagus dan tidak mengikat air,”ungkapnya kepada wartawan Senin (29/07/19)

Ia mengatakan bahwa penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apa penyebab tanah bekas tambang tersebut tidak subur.

“Nah disini kami ingin tahu apa penyebab sebenarnya, kami berharap untuk bisa melakukan reklamasi mengembalikan tanah kesemula yang bisa digunakan untuk pertanian. Karena kami menganggap pertanian itu walaupun hasilnya tidak banyak tapi lebih jangka panjang,”terangnya

Pihaknya juga menjelaskan bahwa dalam proses pengembalian unsur tanah kesemula, tidak menggunakan peralatan yang modern atau canggih namun lebih dengan menggunakan bahan material yang mudah untuk didapatkan dilingkungan sekitar.

“Kami tidak memperkenalkan produksi ini yang tidak canggih banget, tapi kita pakai material-material dari lingkungan sekitar seperti kompos, serbuk gergaji dan arang,” sebutnya.

Selain itu ia juga mengharapkan jika penelitian tersebut berhasil maka melalui Dinas Pertanian hal tersebut akan disosialisasikan kepada masyarakat

“Jadi harapannya nanti kalau riset ini berhasil, para petani bisa meniru dengan mudah seperti itu,”harapnya

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Bangka bersama tim dari UGM dan Austria, pihaknya melibatkan masyarakat petani secara langsung untuk bersama-sama dalam proses reklamasi tersebut.

“Jadi penelitian yang kami lakukan itu namanya riset action, jadi penelitian ini kami lakukan bersama dengan petani langsung dalam pengolahannya,” imbuhnya.(mah)