SUNGAILIAT, LASPELA – Pemkab Bangka mengimbau masyarakat agar dapat mencegah kebakaran hutan yang kerap terjadi di Wilayah Bangka. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Bangka Syahbudin dalam pertemuan bersama Kasat Pol PP Bangka Dalyan Amrie dan Direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra.
Kebakaran lahan yang kerap terjadi terutama di Kecamatan Sungailiat dan Riau Silip terutama di wilayah Matras, Rebo, Kenanga, dan wilayah Bukit Maras diakibatkan proses pembukaan lahan dan kesalahan oknum yang sering membuang puntung rokok sembarangan.
Menurut Syahbudin, masyarakat lebih memilih membuka lahan dengan cara dibakar dengan alasan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan alat berat.
“Penyebab kerapnya kebakaran pada umumnya yaitu proses pembukaan lahan pertanian atau perkebunan. Pembukaan lahan menggunakan alat berat dapat mencapai 1jt/hektar sedangkan pembakaran mungkin hanya membutuhkan 200rb/hektar,” ujar Syahbudin.
Dijelaskannya, jika pembakaran hutan ini sangat lah merugikan pihak lain, khususnya di musim menjelang kemarau. Sebab, pada musim kemarau api akan lebih cepat menyebar ditambah lagi dengan hembusan angin kencang memperparah api dengan cepat menjalar.
“Apalagi, pembakaran lahan terjadi di tengah Pemukiman warga, dimana api akan dengan cepat melahap apa pun yang ada di sekeliling nya,”imbuh Wabup Syahbudin
Ia juga pernah mengajak Polres Bangka untuk berkoordinasi untuk mencegah parahnya pembakaran hutan di Kabupaten Bangka.
” Ada punishment kalau bisa bagi pelaku, biar jera, “tegasnya.
Sehingga, wakil bupati Bangka pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Bangka agar menghindari membakar hutan untuk pembukaan lahan dan membuang puntung rokok sembarangan.
Dalam hal ini, Kasat Pol PP, Daylan Amri mengatakan untuk mobil suply air di Bangka masih kurang karena Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Bangka terlalu luas yang semestinya hanya 15km, jadi membutuhkan waktu yang cukup lama menjangkau lokasi.
“Untuk masalah personil kita merasa sudah cukup, tinggal masalah suplay air yang terkadang cukup sulit. Seharusnya kita memiliki 4 mobil tanki untuk suplay air atau bisa juga setiap kecamatan memiliki 1 mobil tanki supalay air,” ungkap Daylan.
Dengan adanya masalah suplay air tersebut maka pihak PDAM berupaya untuk berkoordinasi dalam hal suplay air pada saat kebakaran.
“Kami juga sudah menyediakan titik pembuangan air di kawasan padat penduduk dan itu bisa digunakan untuk suplay air apabila terjadi kebakaran di area padat penduduk, begitu juga dengan area perkantoran yang juga telah kami pasang titik pembuangan air,” ujar Direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra.
Bagi masyarakat yang mengetahui kebakaran juga dapat langsung menghubungi damkar melalui aplikasi Aplikasi SPGDT Bangka sehingga cepat untuk ditindaklanjuti. Pemkab Bangka juga memiliki Barisan Relawan Kebakaran (BALAKAR) yang aktif membantu petugas pemadam apabila terjadi kebakaran. (mah)