Cegah Stunting, Dinkes Minta Orang Tua Berperan Aktif

SUNGAILIAT, LASPELA – Dari 135 kasus stunting di Kabupaten Bangka pada tahun 2018 lalu. Dinas Kesehatan kabupaten Bangka saat ini melakukan segala upaya untuk mencegah angka stunting itu semakin tinggi.

Pencegahan yang paling mungkin terjadi ialah mengajak para orang tua berperan aktif dalam mencegahnya.

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Then Suyanti mengatakan dari kasus tersebut kebanyakan terjadi karena beberapa faktor yakni pola asuh orang tua salah, ataupun terkena penyakit.

“Kebanyakan orang tua salah dalam pola asuhnya, ada juga karena penyakit sehingga menyebabkan kekurangan gizi kronis serta asupan makanannya kurang lengkap, jadi gizinya tidak lengkap,” ungkapnya, Sabtu 25/05/2019.

Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi stunting bagi balita, sehingga dr.Then Suryati menganjurkan kepada para orang tua untuk tetap menjaga kebersihan disekitar rumah.

“Misalnya rumah tidak ada MCK jadi harus kalau mau buang air di hutan atau di sungai, ini juga sangat berpengaruh. Makanya kebiasaan hidup sehat dan menjaga lingkungan ini sangat penting,” terang dr. Then.

Selain itu dr.Then juga mengatakan, pernikahan usia dini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya anak tumbuh stunting.

“Dari segi pengetahuan dan mental belum siap dan alat-alat reproduksinya juga belum matang buat dibuahi jadi seandainya dipaksakan, kemungkinan anak yang dilahirkan akan bermasalah,” tambahnya.

ia menjelaskan lebih rinci, dalam jangka pendek, anak yang tumbuh stunting dapat mengganggu perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Sedangkan dalam jangka panjang, anak stunting berakibat buruk seperti menurunnya kemampuan kognitif, mudah sakit, dan beresiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, jantung, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua.