PANGKALPINANG, LASPELA- Peringatan World Clean Up Day (WCD) 2018 yang dilaksanakan secara serentak di 150 negara termasuk Indonesia dan melibatkan hampir 380 juta penduduk dunia, ini disambut positif masyarakat Bangka Belitung.
Program ini pertama kali diinisiasi oleh Lets Do It World dan diperkenalkan di Indonesia oleh Lets Do It Indonesia pada tahun 2014, mengingat Indonesia merupakan negara kedua sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan.
Generasi Baru Indonesia (GenBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu komunitas yang ikut dalam kegiatan World Clean Up Day (WCD) 2018.
Dalam aksi peduli sampah itu, GenBI menjalin kerjasama dengan komunitas sosial masyarakat seperti Komunitas Aksara Muda (KOSADA), Aksi Baik Babel (ABB), HIPMI PT dan HIPMI PEDULI serta Forum Indonesia Muda (FIM),
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan sinergisitas dan memberikan yang terbaik bagi Bangka Belitung serta menjadi contoh yang positif untuk generasi muda ke depan,” ujar Lola koordinator GenBI Babel, Sabtu (15/9/2018).
Lola menyampaikan bahwa keikutsertaan GenBI pada agenda ini adalah murni kepedulian dari teman-teman untuk berpartisipasi menjadi bagian dari perubahan dan ikut menjaga lingkungan terutama di Taman Mandara, mereka menilai taman tersebut diprioritaskan untuk dijaga kebersihannya karena merupalan tempat yang sering ramai dikunjungi oleh masyarakat.
“Awalnya tau informasi ini dari media sosial Instagram, tiba-tiba lihat postingan dari WCDID dan ada ketertarikan untuk ikut berpartisipasi karena salah satu divisi di GenBI ada juga tentang Lingkungan Hidup jadi saya pikir ini pas banget kalo GenBI dapat berpartisipasi apalagi di event Internasional”, tuturnya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 6 pagi sampai dengan 12 siang ini banyak didominasi sampah-sampah plastik, lokasi ini juga berada berada dekat aliran sungai rangkui.
“Lokasinya berdekatan dengan kawasan ekonomi masyarakat, tempat anak-anak muda nyantai kalo sore jadi sampah sampah plastik juga banyak. Terus dekat sama aliran sungai jadi harus hati-hati kalau ngambil sampah di pinggiran sungai takut nanti malah nyemplung kan jadi basah, tetap safety first” tambah Achmad Septian selaku ketua GenBI komisariat Universitas Bangka Belitung.
Terpisah, Septia Sari selaku ketua Forum Indonesia Muda Sedulang menyampaikan kegiatan World Clean Up Day merupakan kegiatan yang sangat positif karena memiliki andil dalam pesan tersirat untuk mengajak peran generasi muda agar peduli terhadap lingkungan, di samping peran komunitas yang diyakini sebagai influencer perubahan ke masyarakat, melalui keterlibatan komunitas pada acara ini diharapkan agar tidak hanya berupa ceremonial tahunan saja, namun juga diharapkan dapat diterapkan di lingkungan masing masing melalui peran komunitas. “Harapan kerjasama antarkomunitas agar ke depannya lebih bersinergi dalam hal hal kegiatan positif lainnya guna membangun Bangka Belitung yang lebih baik,” tuturnya.
Sementara Komunitas Aksi Baik Babel yang diwakili Ahmad Malika Mulki juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pihak panitia serta teman-teman komunitas yang sudah ikut tergabung pada kegiatan WCD. Persiapan dari panitia sangat lengkap mulai dari properti yang diberikan hingga waktu pelaksanaan.
Kegiatan yang sangat positif ini menurutnya diharapkan mampu memberi gambaran kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari sampah apapun itu, baik organik dan anorganik. Selain proses penghancuran yang lama, sampah juga akan sangat berdampak bagi lingkungan sekitar terutama daerah bantaran sungai yang bisa saja memicu datangnya banjir.
Untuk Bangka Belitung sendiri WCD dilaksanakan di 3 tempat yakni di Kabupaten Bangka Selatan, Taman Mandara Pangkalpinang dan kantor Gubernur Babel. (rill)