Eva Algafry Tingkatkan Pelayanan Penyandang Disabilitas

Hadiri Pelatihan Bahasa Isyarat Guru PAUD Se-Kabupaten Bangka Tengah

Avatar photo
Ketua TP-PKK sekaligus Bunda PAUD Bangka Tengah, Eva Algafry menghadiri Workshop Bahasa Isyarat yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah di Aula SLB Koba, Rabu (7/5/2025)

KOBA, LASPELA- Ketua TP-PKK sekaligus Bunda PAUD Bangka Tengah, Eva Algafry menghadiri Workshop Bahasa Isyarat bagi Pendidik yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah di Aula SLB Koba.

Eva mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi para guru lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam melayani peserta didik penyandang disabilitas, termasuk teman tuli.

Menurutnya, peningkatan kemampuan berbahasa isyarat sangat penting sebagai upaya mendukung tercapainya inklusi sosial melalui jalur pendidikan, dengan harapan para guru mampu memberikan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), sehingga pendidikan yang setara dan menyeluruh dapat terwujud di Bangka Tengah

“Kami mengajak para Bunda PAUD di Bangka Tengah untuk terlibat langsung, karena saat ini sistem pembelajaran sudah bersifat inklusi, termasuk di tingkat PAUD yang juga memiliki peserta didik ABK,” kata Eva, Rabu (7/5/2025).

Ia berharap melalui workshop tersebut para pendidik memiliki bekal pengetahuan awal dalam menangani ABK di lingkungan lembaga masing-masing.


“Kita berharap akan ada kegiatan lain serupa karena kita ingin membantu para guru PAUD agar bisa membantu juga anak-anak ABK di sekolahnya masing-masing,” kata Eva.

Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Pangihutan Sihombing mengatakan workshop bahasa isyarat bertujuan untuk membekali guru-guru PAUD agar memiliki kompetensi dasar dalam menangani anak-anak ABK yang ada di sekolah-sekolah.

Ia mengatakan dalam workshop kali ini, Arindah Savitri selaku guru SLB didapuk sebagai narasumber.


“Ibu Arindah tidak hanya menyampaikan materi terkait bahasa isyarat, tetapi juga mengajak para guru untuk langsung mempraktikkan sejumlah gerakan dasar,” katanya.

“Kedepannya guru-guru TK, SD, dan SMP akan kita coba cari cara bagaimana melatih mereka untuk memiliki kompetensi dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah Bangka Tengah,” kata Sihombing.

“Saat ini terdata ada 74 ABK yang tersebar di 35 lembaga PAUD di Kabupaten Bangka Tengah,” katanya. (ADV/Jon).

 

Leave a Reply