PLN Babel Selesaikan Infrastruktur Listrik di Pulau Pongok dan Celagen

​PANGKALPINANG, LASPELA – Saat ini warga desa Pulau Pongok dan Celagen, Kabupaten Bangka selatan kini mulai sumringah lantaran petugas PLN berhasil merampungkan pembangunan infrastruktur listrik yang ada di kedua pulau tersebut. Hal ini ditandai dengan dioperasikannya pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kapasitas 5X200 KW di Pulau Pongok dan 3X100 KW di Pulau Celagen.

GM PLN Wilayah Babel, Susiana Mutia menuturkan bahwa butuh perjuangan bagi petugas PLN untuk melistriki pulau berpenduduk 1.300 kepala keluarga tersebut. Pasalnya Para petugas harus menempuh tiga jam perjalan darat terlebih dahulu untuk mengangkut mesin dan material  dari kota Pangkalpinang ke Pelabuhan Sadai di Bangka Selatan. 

” Perjuanagn petugas PLN luar biasa untuk mengaliri listrik di Pulau tersebut menempuh 3 jam perjalanan darat. Kemudian mesin dan meterial dibongkar dari truk untuk diangkut menggunakan kapal Nelayan menuju pelabuhan Pulau Lepar dengan lama perjalanan laut kurang lebih 30 menit. Tak sampai di situ, bersama para nelayan, mesin kembali dipindahkan ke dalam mobil dan diangkut menuju pelabuhan Tanjung Labu selama 45 menit perjalanan yang berlokasi di ujung timur pulau lepar,” terangnya di Pangkalpinang, (27/9/2017).

Lanjut Susiana,  petugas kembali harus melakukan proses loading-unloading mesin untuk kemudian dibawa menuju ke pelabuhan Pulau Pongok dan Celagen yang ditempuh selama 3 jam perjalanan laut. Sebab, warga sudah menyambut dengan gembira kedatangan mesin-mesin tersebut. Tanpa ragu petugas PLN pun dibantu warga menurunkan mesin dan material dari kapal kemudian diangkut ke lokasi PLTD. 

” Upaya yang dimulai dari bulan Maret ini mulai membuahkan hasil. Mesin sudah berhasil terinstal dengan didukung jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 7,26 KMS, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 8,65 KMS, 300 buah batang tiang, empat buah trafo kapasitas 50 kVA, dan tiga buah trafo 100 kVA. Rencananya pada bulan Oktober kedua pulau tersebut sudah menyala 24 jam, sebanyak 867 rumah terdaftar sebagai pelanggan PLN. Sebelumnya kedua pulau tersebut dilistriki menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang hanya menyala enam jam di malam hari. Pada akhir tahun 2016 PLN mendatangkan generator mobile kapasitas 150 kVA yang mampu menambah daya mampu listrik menjadi 12 jam di malam hari,” bebernya.

Untuk perampungan ini, Susiana Mutia menyampaikan pembangunan pembangkit tersebut sebagai bentuk dukungan PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut. 

“Ini merupakan bentuk konkrit komitmen kami mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Celagen dan Pulau Pongok,” ujarnya. 

Sementara, Sapri salah satu warga menyampaikan bahwa dengan adanya listrik menimbulkan gairah dalam melakukan kegiatan.

 “dengan listrik yang ada sekarang ini kami jadi lebih antusias dan semangat dalam melaksanakan seluruh kegiatan dan pekerjaan,” pungkasnya.(Ar)