Penyakit Kelainan Darah di Basel Meningkat, Didominasi Anak-Anak

* dr Rudi Imbau Calon Pasutri Skrining Sebelum Menikah

 

TOBOALI, LASPELA – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Selatan (Basel), dr. Rudi Hartono menyebutkan penyakit Talasemia atau kekurangan sel darah merah di RSUD Basel mengalami peningkatan.

Ia mengatakan, peningkatan penyakit ini setiap tahun terus terjadi yang dominan diderita oleh anak-anak dan dewasa.

“Memang saat ini, penyakit Talasemia atau yang sering disebut kekurangan sel darah merah terus mengalami peningkatan di daerah kita Basel. Peningkatan ini terjadi di setiap tahunnya dan sampai sekarang yang menderita penyakit Talasemia kurang lebih 30 sampai dengan 40 orang dan itu kebanyakan dialami oleh anak-anak dan dewasa,” kata Rudi, Jumat (22/12/2023).

Ia mengungkapkan penyebab dari penyakit tersebut bawaan dari keturunan dari orangtua yang membawa gen penyakit Talasemia.

“Timbulnya penyakit ini adalah dari faktor perkawinan kedua orangtuanya yang sudah membawa gen penyakit Talasemia,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Rudi langkah pertama atau sejak dini untuk mencegah penyakit ini turun ke anak-anak yakni dengan cara pemeriksaan sebelum terjadinya pernikahan.

“Cara untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut kedepan, harus ada skrining atau pemeriksaan sebelum pernikahan. Jadi para pengantin yang sudah mempunyai riwayat gen penyakit Talasemia untuk antisipasi lebih jauh kedepannya,” ungkap dr. Rudi.

Selain itu, Rudi menjelaskan penyakit Talasemia adalah kelainan darah bawaan ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

“Untuk penderita Talasemia dapat diketahui melalui gejala yang timbul dan harus melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kelainan sel darah merah dan kelainan genetik penyebab Talasemia,” jelasnya.

Ia menyebutkan ciri-ciri penderita penyakit Talasemia akan mengalami gejala anemia seperti, mudah lelah dan lemas, namun pada penderita Talasemia minor anemia bisa tidak terjadi.

“Pada Talasemia mayor umumnya menunjukkan gejala seperti halnya badan lemah, kulit kekuningan (jaundice), urin gelap, cepat lelah, denyut jantung meningkat, tulang wajah abnormal dan pertumbuhan terhambat serta permukaan perut yang membuncit dengan pembesaran hati dan limpa,” sebut Rudi.

Oleh karena itu, Rudi mengimbau kepada masyarakat yang sudah mempunyai riwayat gen dari penyakit Talasemia agar melakukan pemeriksaan ataupun skrining ke dokter maupun ke Puskesmas terdekat, sebelum melakukan pernikahan.

“Upaya ini harus kita lakukan untuk melakukan pencegahan terjadinya penyakit Talasemia pada turunan setelah menikah,” imbaunya. (pra)