Dampak Fenomena El Nino, Nelayan Kundi Dua Bulan Tidak Berani Melaut

BANGKA BARAT, LASPELA – Dampak angin kencang, nelayan Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat (Babar), tidak berani turun melaut sejak 2 bulan terakhir. Sementara menunggu cuaca membaik, para nelayan memperbaiki perahu.

“Sekarang angin kencang, kita perbaiki perahu dulu. Sudah sekitar dua bulan terakhir melaut,” kata Rohman (43), nelayan Desa Kundi kepada awak media, Selasa (12/9/2023).

Selain memperbaiki perahu, untuk mengisi waktu para nelayan pergi mengurus kebun. Menurut Rohman, bila cuaca bersahabat, dirinya biasa menjaring ikan bawal, semangat, dan udang dengan penghasilan mencapai puluhan kilogram.

“Biasanya jaring udang, ikan. Pendapatan puluhan kilo sekali melaut. Ini (cuaca) diperkirakan sampai setengah bulan lagi, masuk oktober mungkin baru bisa melaut lagi,” ucapnya.

Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat (Babar), Achmad Nursyandi menyampaikan, angin kencang yang melanda perairan Babar merupakan dampak fenomena El Nino.

“Dampak fenomena El Nino ini adalah salah satunya angin kencang dan gelombang dilaut menambah tingginya. Jadi seluruh nelayan itu berhati-hati untuk turun kelaut,” kata Pria yang akrab disapa Sandi.

Sandi mengimbau para nelayan, apabila memang ingin pergi melaut harus membawa pelampung dan alat komunikasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Kalau prakiraan BMKG fenomena elnino sampai akhir tahun cuma di bulan Oktober sudah mereda, karena di Indonesia sudah mulai masuk musim penghujan,” jelasnya. (oka)