PANGKALPINANG, LASPELA–Jembatas Emas yang menjadi ikon Provinsi Bangka Belitung dengan kontruksi buka-tutup sudah resmi ditutup operasional oleh Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani. Jembatan yang dibangun dengan fungsi mempercepat transportasi dan distribusi barang antara Pangkalpinang dan Bangka disetop dan kini hanya menjadi obyek wisata, tempat nongkrong dan foto-foto. Sekitar 20-an warung lengkap dengan meja dan kursi tempat santai beroperasi di sisi kiri dan kanan jalan masuk ke jembatan. Suasananya menjadi semakin ramai dengan alunan musik berbeda dari masing-masing warung.
Pantauan Media Laspela, Minggu (4/5/2025) sekitar Pukul 17.30 WIB, ratusan lengkap dengan kendaraan motor dan mobil bersantai dan menikmati suasana senja di Jembatan Emas. Sebagian nongkrong di warung-warung sisi-kiri dan kanan jalan. Posisi jembatan tetap terbuka. Beberapa warga melintasi larangan dan mendekat langsung ke posisi jembatan yang terbuka.
“Sayang ini disetop operasionalnya. Padahal ini ikon, buka tutup itu jadi ikon kelebihan jembatan emas. Tetapi pemerintah pasti punya pertimbangan. Ini jadi obyek wisata jembatan. Banyak sekali yang datang santai di sini,” ungkap Rian yang datang bersama keluarganya, isteri dan anak-anak bersantai di Jembatan Emas.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani resmi menutup operasional jembatan emas karena biaya operasional setiap tahun bisa menghabiskan dana sekitar Rp 1,8 Miliar.
“Jembatan emas itu sudah saya buka untuk bisa dilewati kapal, dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Selama lima tahun saya bertugas akan ditutup karena biaya sangat tinggi, hampir Rp1,6 Miliar setiap tahun. Anggaran itu bisa kita gunakan untuk yang lain,” tegas Hidayat Arsani, Rabu (30/4/2025) lalu.
Lebih lanjut Hidayat Arsani memohon maaf khususnya, kepada masyarakat yang menggunakan transportasi darat melewati lintas timur, Pangkalpinang ke Bangka atau sebaliknya.
“Saya sebagai gubernur mohon maaf kepada rakyat, operasional buka tutupnya saya setopkan selama lima tahun, sehingga posisinya tetap dibuka, tidak bisa dilewati transportasi darat. Kalau tutup yang masuk tidak bisa yang keluar tidak bisa, maka terjadi kelumpuhan ekonomi,” ungkap Hidayat Arsani.
Jembatan Emas yang menjadi ikonik Provinsi Bangka Belitung yang dibangun sejak tahun 2009/2010 menghabiskan anggaran sekitar Rp 400 Miliar. Jembatan yang diambil dari nama mantan Gubernur Bangka Belitung, Eko Maulana Ali Suroso terbentang sepanjang 784,5 meter dan lebar 23,2 meter menghubungkan Kota Pangkalpinang dan kabupaten Bangka. Jembatan ini sebelumnya dapat dibuka dan ditutup dalam waktu 15 menit, membutuhkan 30 liter solar untuk sekali angkat, atau sekitar Rp 200 ribu. Dana operasi jembatan ini menggunakan APBD sebesar Rp 1,8 miliar per tahun.
Leave a Reply