Harga Beras Melambung Tinggi, Warga Kurangi Pembelian

BANGKA BARAT, LASPELA – Harga beras di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami kenaikan yang lumayan signifikan. Beras kualitas premium, dari Rp14.000, naik menjadi Rp17.000 per kilogram.

“Waah beras melonjak sekarang yang kemasan 5 kilo saja sampai 85 ribu, biasa harganya cuma 57 ribu sekarung,” ucapnya, Karina (32) salah satu pembeli di Pasar Rakyat Mentok, Selasa (20/2/2024).

Dengan melambungnya harga beras, Karina mengaku terpaksa harus mengurangi pembelian. Ia berharap harga beras segera normal seperti sebelumnya.

“Sekarang dengan harga seperti ini, biasa beli 10 kilo, sekarang beli yang 5 kilo. Kepengennya harga turun, normal lagi sperti biasa yang 13 ribu atau 14 ribu per kilo. Soalnya sekarang sangat berat,” katanya.

Sementara pemilik salah satu gudang yang terletak di Kecamatan Mentok, Rias mengatakan, kenaikan sudah terjadi sejak November 2023. Dia membenarkan, saat ini harga beras mencapai Rp16.000 untuk kemasan 5 kilogram.

“Benar, harga beranjak naik itu dari bulan November, kenaikan sudah hampir 30 persen. Contoh beras merek KTJ yang 5 kilo, itu harga di bulan November itu, berkisar 63 ribu, sekarang harganya sudah 79 ribu per karung, Itu harga dari saya ke toko-toko,” ujarnya.

Penyebab kenaikan harga beras, kata Rias, dipengaruhi stok yang berkurang dari distributor. Beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami keterlambatan panen, malahan ada yang gagal panen.

“Kita kan ngambil beras ini dari distributor Pangkalpinang, bahan beras ini dari Pulau Jawa, info dari distributor bahan beras ini susah, salah satunya produksi menurut. Terus panen telat, dan beberapa yang gagal panen, kerendam banjir, infonya begitu,” katanya.

Rias mengatakan, akibat harga yang melambung, jumlah pembelian di gudang miliknya mengalami pengurangan, meskipun tidak terlalu signifikan. Ada beberapa toko beralih dari beras premium ke kualitas medium.

“Untuk daya beli lumayan berkurang, tapi nggak banyak. Cuma agak ngerem belinya, karena harga sudah terlalu mahal kan. Kalau untuk di sini, karena beras udah lumayan tinggi, orang cenderung lari ke medium,” ucapnya.

Rias memprediksi, harga beras akan segera turun apabila produksi sudah stabil. Meskipun demikian, menurutnya, harga tidak akan kembali ke semula yang di angka Rp63.000 untuk kemasan 5 kilogram.

“Sepertinya sih beras ini, dalam waktu dekat akan turun, karena sudah masuk masa panen besar di bulan maret ini, seharusnya udah nggak akan lama lagi, cuma untuk turun pun dia nggak akan kembali ke harga semula kayak di bulan November,” katanya. (oka)