Sekda Ingatkan ASN di Diskopdang Lebih Sabar Sikapi Mutasi

PANGKALPINANG, LASPELA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go membahas soal mutasi di hadapan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskopdag) Kota Pangkalpinang saat menjadi pembina apel pagi bulanan, Rabu (1/7/2023).

Mie Go menuturkan semua staf di Diskopdag Kota Pangkalpinang harus bekerja ikhlas dan bersabar, terutama jika terjadinya mutasi, atau yang menunggu mutasi atau yang setiap ada mutasi ASN tersebut selalu ikut.

“Mutasi itu seperti yang saya bilang sebelumnya, bukanlah suatu hukuman, tapi pemenuhan organisasi yang kosong, kalau kita hayati dan rasakan dan kita lakukan ikhlas kita akan bisa mendapat hikmah luar biasa,” ujarnya.

Mie Go mengatakan ini bukan tanpa pengalaman, pada tahun 2012 ia mengaku sempat berpindah-pindah, setiap ada mutasi ia selalu ikut, dengan ketekunan dan rasa syukur ia bisa menjalani itu dan semakin banyak pengalaman yang ia dapatkan.

“Kita juga dapat menambah teman dengan mutasi itu, kalau banyak teman maka akan banyak manfaatnya, kita juga bisa punya pengalaman kerja baru. Mungkin memang awalnya bukan basic, tapi dengan tidak sesuai itu kita bisa mengupgrade diri, dengan cara kita belajar,” ulasnya.

Belajar, sambung Sekda  bukan hanya dari buku, tapi juga dari interkasi dengan lingkungan sekitar, dapat menyesuaikan diri maka akan menjadikan lebih berkualitas.

Ia mencotohkan, ada ASN yang dimutasi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebelum mutasi, pasti cenderung tidak peduli dengan sampah yang dibuang sembarangan.

“Ketika kita sudah di situ, maka kita pasti ikut pusing, bagaimana penanganan sampah, dari yang paling kecil hingga yang besar. Kita tidak pernah bisa membayangkan jadi tukang sampah, kalau kita tidak berada disitu,” tuturnya.

Untuk itu ia mengingatkan, semua ASN di lingkup Pemerintah Kota Pangkalpinang harus saling mendukung satu sama lain. Ia juga menegaskan jika disiplin ialah kunci utama kesuksesan, dan disiplin itu harus dipaksakan.

“Alangkah baiknya jika disiplin datang dari dalam hati, karena ketika terpaksa ini kebanyakan hasilnya tidak baik, untuk itu kita sendirilah yang berupaya mendisplinkan diri menaati aturan yang ada dan minimal kita sudah menjalankan kewajiban kita,” tutupnya. (dnd)