Melati Erzaldi: Kader Dasawisma Adalah Pahlawan Data

TANJUNG PANDAN, LASPELA – Ketika sebuah desa mendapatkan program pemberdayaan dari pemerintah, seperti program mencerdaskan desa, menghentikan buta huruf dan sebagainya, kemudian desa ini menjadi maju, secara tidak langsung ini menjadi amal jariah bagi Kader Dasawisma. Melati Erzaldi menyebut mereka sebagai Pahlawan Data. Sebagai Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), apresiasi ini disampaikannya berulang kali karena menurutnya tidak semua orang bersedia melakukan pekerjaan yang dilakukan para kader dasawisma.

“Bagi saya, mereka adalah pahlawan yang rela datang ke rumah-rumah untuk mendata. Menginput data yang akhirnya data ini menjadi dasar program pembangunan daerah oleh pemerintah. Berbahagialah menjadi seorang kader karena bisa dibilang kalian adalah ujung tombak data,” kata istri Gubernur Babel memberi motivasi dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi “Sosialisasi Dasawisma dan Pengenalan Si DUMA Babel Tahun 2022” yang dilaksanakan di Kantor Camat Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kamis (24/02/2022).

Sosialisasi Si DUMA (Sistem Informasi Terpadu dan Dasawisma) dan Dasawisma ini sudah dilaksanakan sejak 2018. Ini disosialisasikan terus-menerus, karena peserta pada setiap tahunnya adalah orang yang berbeda dan jumlah kader se-Babel sangat luar biasa banyak.

Bertemakan “Melalui Sosialisasi Dasawisma Kita Tingkatkan Kualitas Kader Dalam Mewujudkan Administrasi yang Tertib dan Akuntabel”, kegiatan seperti ini perlu dilakukan untuk mewujudkan dasawisma yang baik guna mendukung program pemerintah.

Sekretaris Penggerak PKK Babel, Ety dalam laporan pelaksanaan sosialisasi juga mengatakan tujuannya tentu untuk meningkatkan kapasitas para kader dasawisma dalam melakukan pendataan dan memperlancar pelaksanaan program Si DUMA di tingkat kabupaten/kota.

Tampak hadir pula Ketua TP PKK Kabupaten Belitung, Asmara Sahani Saleh dalam pembukaan sosialisasi ini bersama Camat Tanjung Pandan selaku Ketua Pembina PKK Kecamatan Tanjung Pandan.

Pada kesempatan ini, Melati Erzaldi mengingatkan bahwa menjadi kader dasawisma tentu bukan tentang berapa materi yang diterima tetapi tentang sesuatu yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas, baik hal kecil, terlebih hal besar, akan mendapat pahala. Kepada para sahabatnya (Melati Erzaldi menyebut kader dasawisma), jika alasan menjadi kader hanya untuk mendapat materi, itu tidak mungkin.

“Saya tahu bagaimana capeknya dari satu rumah ke rumah lain, tetapi karena ingin berkontribusi melakukan sesuatu untuk orang lain, dilakukan dengan ikhlas untuk memudahkan pekerjaan orang lain, insyaallah Allah akan memudahkan urusan kita juga, membukan pintu-pintu rezeki kita,” ungkapnya.

Sempat berinteraksi dengan para peserta yang merupakan kader dasawisma di Kabupaten Belitung, salah satunya yang telah bergabung sejak tahun 2018, Melati Erzaldi hanya mengatakan satu hal, “Yang pasti dapat pahala. Karena karir ini merupakan ladang ibadah,” ungkapnya.

Selain itu, Ibu Isnaini, salah satu kader dasawisma yang mengaku sejak tahun 2019 juga bergabung menjadi kader dasawisma karena ingin memiliki banyak teman untuk bergaul, mencari ilmu, mencari pengalaman dan mengabdi untuk masyarakat. Ini adalah contoh, menurutnya, bahwa tujuan hadir di sini juga untuk belajar dan mengapa harus berada di sini menjadi kader dasawisma juga penting diketahui karena kader merupakan ujung tombak.

Kepada sahabat-sahabat kadernya, Melati Erzaldi pun kembali mengingatkan tujuan hadir ke sosialisasi ini karena memang mengabdikan diri untuk menjadi seorang relawan.

Rezeki tidak harus tentang materi, tidak harus tentang uang. Yang akan membuat kita konsisten adalah perlunya mengetahui apa tujuan berada di sini. Ada atau tidak ada, yakinkan ini menjadi ladang ibadah. Jikapun ada, besar kecilnya selalu diusahakan pemerintah untuk mengapresiasi kinerja kader.

Ucap syukur pun terungkap darinya atas kehadiran 46 orang kader dasawisma hari ini, karena bahkan ada yang hadir jauh-jauh dari Pulau Selat Nasik, yang letaknya berbeda pulau dengan Pulau Belitung dan mereka harus menginap di Tanjung Pandan sejak tadi malam.

“Apresiasi saya kepada para sahabat kader dari Selat Nasik yang harus naik kapal. Tidak bermaksud membuat kecemburuan sosial, tapi ini bentuk apresiasi. Saya akan berikan uang saku untuk biaya perjalanan 5 orang sahabat kader asal Pulau Selat Nasik ini karena mereka pasti dapat memotivasi para kader lainnya,” jelasnya.

Tak hanya memberi motivasi dan apresiasi, Melati Erzaldi juga mengingatkan kembali bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Disampaikan pula kepada kadrr untuk menjalankan protokol kesehatan serta vaksinasi sesuai anjuran pemerintah.

“Vaksinasi memang hanya meringankan jika kita terinfeksi covid-19, bukan berarti kita kebal maka harus tetap melaksanakan vaksin. Jadi, sebagai ujung tombak, jalankan protokol kesehatan karena tidak hanya menjaga diri sendiri tetapi juga keluarga
Dan lingkungan,” tutupnya.rill/(wa)