PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang menyusun tanggal perencanaan vaksinasi. Penggunaan vaksin akan dilakukan secara bertahap dan seluruh tim kesehatan sudah siap menerima vaksin.
“Sebanyak 6.280 vaksin jenis Sinovac yang baru tiba ini baru tahapan pertama. Dan khusus yang pertama melakukan vaksin ini adalah tenaga kesehatan dan para pejabat yang sering kontak langsung dengan masyarakat. Dan Insya Allah tim kita dan saya pribadi akan memulaikannya yang pertama,” kata Erzaldi, Selasa (5/1/2021).
Dikatakan Erzaldi, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat untuk penggunaannya. Dan tanggalnya sudah di persiapkan sesuai dengan petunjuk dari pusat. “Untuk itu kita menunggu dari pusat dan akan dimulai dari Pak Presiden Joko Widodo. Setelah itu kita langsung mulai, dan saya yakin tim kita sudah siap, vaksin sudah siap dan ini berangsur beberapa tahap,” ujarnya.
Lanjut Erzaldi, dirinya berharap kepada masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam pendataan dan persiapan untuk vaksin. “Semoga vaksin ini menjadi jawaban bagi kita untuk bisa bebas dari Covid-19,” harap Erzaldi.
Terkait dengan adanya beberapa penolakan dari masyarakat untuk dilakukannya vaksin, maka Erzaldi memastikan tidak akan ada masyarakat yang menolak menggunakan vaksin Sinovac ini.
“Pemerintah sudah memiliki kebijakan dan ketentuan yang sudah diatur, jadi tidak akan ada yang menolak vaksin ini karena ini untuk kesehatan kita bersama,” tegasnya.
Erzaldi menambahkan, meski sudah memasuki zona hitam, namun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang belum menerapkan pembatasan sosial skala besar (PSBB), karena PSBB merupakan kebijakan terakhir yang nanti akan diambil berdasarkan perhitungan dari semua kriteria.
“Tentunya kita selaku pemerintah daerah mempunyai perhitungan-perhitungan, dimana penetapan PSBB tentu adanya kriteria-kriteria yang perlu kita tetapkan dan menjadi dasar bagi kita untuk menetapkannya,” ungkapnya.
Disampaikan Erzaldi, tapi khususnya di Pangkalpinang masih bisa kendalikan bersama, asalkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. “Karena petugas kita sudah dibekali dengan Perda yang menjadi dasar bagi kita untuk memberikan sanksi untuk pelanggar agar masyarakat lebih tertib dan sosialisasi terus kita lakukan,” jelasnya.
Erzaldi juga menegaskan bahwa masyarakat jangan meremehkan gejala yang tidak timbul bagi penderita suspect Covid -19 atau OTG. Karena meski tanpa gejala, namun saat berinteraksi dengan orang sekitar, baik anak-anak maupun orang tua akan mudah terpapar jika daya tahan tubuhnya tidak kuat.
“Ayo kita disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan diabaikan karena virus ini sangat berbahaya. Mereka yang OTG meski tidak apa-apa, namun jika saudara, orang tua dan anak yang tidak kuat, ketika terpapar akan menjadi penyesalan di kemudian hari,” tutupnya.(wa)