*Sampai Kapanpun kita Cerita Pariwisata
SUNGAILIAT, LASPELA — Dinas Pariwisata kabupaten Bangka menolak adanya aktifitas tambang di perairan Pantai Matras, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Selasa (10/11/2020).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka, Asep Setiawan saat meninjau langsung situasi aksi tolak KIP yang dilakukan oleh ratusan nelayan di Pantai Matras.
“Komitmen kita tetap mendukung kepada masyarakat yang peduli terhadap pariwisata termasuk juga para nelayan ini. Yang jelas masyarakat atau nelayan yang benar-benar mendukung pariwisata tidak ada tambang di area destinasi wisata kami sangat setuju, sampai kapanpun kita cerita pariwisata,” ungkap Asep.
Bahkan Ia mengaku bersyukur kepada masyarakat yang telah peduli untuk menjaga aset laut, sehingga, kata Asep, destinasi pariwisata di Bangka tetap berjalan dengan baik.
“Tapi kalau ada maksud lain atau hal-hal diluar itu kita tidak tahu, tapi saya sangat bersyukur kepada masyarakat yang judulnya kita tolak tambang di wilayah destinasi wisata, kami dukung, tapi koridornya yang mungkin dibatasi,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan siap untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dan para nelayan ke kementrian.
“Kalau aspirasi ini murni kepentingannya tolak KIP untuk pariwisata, saya siap,” ujarnya.
Menurutnya, Pantai Matras merupakan destinasi kebanggaan masyarakat, baik lokal maupun luar daerah. Untuk itu ia meminta agar tidak ada aktifitas tambang di lokasi tersebut.
“Pantai matras ini kan sudah lama dikagumi dan digemari masyarakat, jadi tolonglah diperhatikan, karena disini juga ada aset negara, seperti batu-batu ini kan nilainya miliaran. Artinya kalau depannya diganggu (ditambang-red) kan pasti akan timbul abrasi,” pintanya.
Kendati demikian, ia juga mengatakan bahwa wilayah laut merupakan kewenangan provinsi.
“Kalau wilayah kita kan sudah jelas, darat itu bagian dari destinasi wisata kita, tapi kalau ranah kewenangan laut itu sudah urusan provinsi. Tapi perusahaan juga harus peduli baik kepada masyarakat parisiwata maupun masyarakat nelayan,” tandasnya.
Diketahui di wilayah Pantai Matras ini terdapat empat Kapal Isap Produksi (KIP) yang sudah beroperasi sejak Senin (9/11/2020). (mah)