Momentum Ramadhan Dongkrak Penjualan Eceran

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara | Antara

JAKARTA, LASPELA-Tren konsumsi tinggi pada Ramadhan mendorong optimisme dunia usaha bahwa penjualan eceran, terutama penjualan kelompok makanan, akan meningkat. Hal itu berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) yang mengindikasikan pergerakkan konsumsi swasta.

“Peningkatan optimisme responden diindikasi sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada Ramadhan dan Idul Fitri,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Rabu (10/5).

Menurutnya, Indeks Ekspetasi Penjualan dari survei terhadap 700 pengecer, meningkat menjadi 154,3 poin untuk penjualan pada Juni  dari 134,8 poin pada Mei 2017.

Survei tersebut merupakan survei penjualan eceran pada Maret terhadap 700 pengecer di 10 kota yang hasilnya mengindikasikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi konsumsi swasta. Jika perkiraan dari survei BI tersebut benar, maka penjualan eceran menunjukan tren pertumbuhan yang positif sejak awal triwulan I 2017.

Baca Juga  Dibantu PT Timah, 18 BUMDes Bisa Kembangkan Usaha Gerakkan Ekonomi Masyarakat 

Pada April 2017, BI memprediksi Indeks Penjualan Riil (IPR) akan menjadi sebesar 208,8 atau tumbuh 5,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dalam survei tersebut, penjualan kelompok makanan diyakini akan meningkat 9,2 persen (yoy). Sementara untuk kelompok non-makanan, penjualan ritel tumbuh 0,1 persen (yoy).

Tidak semua kelompok barang jualan tumbuh. Mayoritas pengecer memerkirakan pertumbuhan penjualan untuk kelompok barang budaya dan rekreasi akan melambat menjadi hanya 0,5 persen (yoy) ketimbang pertumbuhan pada Maret  yang sebesar 3,5 persen (yoy).

Baca Juga  Ini Harapan Besar Ayu Azhari dan Acha Septriasa untuk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bangka Belitung Lewat Film "Suamiku Lukaku"

Sementara untuk Maret, Indeks Penjualan Riil tumbuh 4,2 persen (yoy), didorong kenaikan penjualan eceran kelompok makanan yang tumbuh 7,1 persen (yoy). Sedangkan penjualan eceran kelompok non makanan melambat karena hanya tumbuh 0,3 persen (yoy) dibanding Februari  sebesar 1,8 persen (yoy).

Sumber: Antara

 

Leave a Reply