KOBA, LASPELA– Selama Tahun 2022, angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Bateng sejumlah 62 kasus.
Kepala Dinkes Kabupaten Bateng, drg. Muhammad Anas Ma’ruf mengatakan 63 kasus DBD di Kabupaten Bateng terdiri dari 31 kasus pada bulan Januari, 25 kasus pada bulan Februari, dan 7 kasus pada bulan maret, dengan satu korban meninggal dunia.
“Sampai dengan Bulan Maret 2022 sudah ada 63 kasus, dengan satu orang yang meninggal dunia pada Bulan Januari lalu,” kata Anas, Rabu (23/3/2022).
Ia mengatakan jumlah kematian kasus DBD pada Tahun 2022 cukup sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada Tahun 2020 lalu terdapat sebanyak 208 kasus DBD dengan 5 korban jiwa, dan pada Tahun 2021 terjadi penurunan menjadi 129 kasus saja, namun dengan jumlah kematian yang sama, yaitu 5 orang.
“Semoga angka kematian kareana DBD tidak bertambah lagi tahun ini, cukup satu saja,” kata Anas.
Pengelola DBD Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Bateng, Irma Handayani mengatakan langkah pencegahan terjadinya kasus DBD tidak hanya berfokus pada upaya foging, menurutnya langkah yang paling tepat dalam mencegah DBD adalah dengan membasmi jentik-jentik nyamuk dengan menaburkan abate di tempat penampungan air.
Dikatakannya, abate jenis cair maupun bubuk bisa didapatkan secara gratis di setiap puskesmas, namun ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati karena abate jenis bubuk cenderung lebih berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.
“Kami sarankan air yang sudah ditaburi abate bubuk tidak digunakan untuk kumur-kumur apalagi buat masak,” kata Irma.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan kelambu saat tidur serta menghidupkan obat nyamuk, dan yang terpenting menurutnya adalah melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M+ (Menguras, Menutup dan Menimbun dan lain sebagainya).
“Foging itu adalah upaya untuk membunuh nyamuk dewasa dan itu pun ada ketentuannya, yaitu minimal ada 2 kasus di radius wilayah 200 meter dalam jangka waktu 2 minggu,” kata Irma.(Jon)