DBD Semakin Marak, Dinas Kesehatan Ajak Masyarakat Hidup Bersih

Oleh: Andini Dwi Hasanah

SIJUK, LASPELA- Kasus Demam Berdarah (DBD) yang menyerang Belitung sudah mulai memprihatinkan, masalahnya pada 2019 ini sedikitnya sudah tercatat 217 pasien yang dirujuk ke rumah sakit karena terserang penyakit mematikan tersebut. Padahal pada 2018 yang lalu penyakit DBD ini hanya berkisar 100 penderita.

Menyikapi kejadian tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu menjaga lingkungan daerahnya agar permasalah DBD ini dapat terselesaikan dan tidak menambah jumlah korban yang diketahui sedikitnya sudah ada 2 orang korban jiwa yang melayang diakibatkan DBD.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Suhendri, masyarakat sangat berpengaruh dalam menanggulangi penyakit yang di sebarkan oleh nyamuk ini, bahkan persentase penanggulangan dari masyarakat bisa mencapai 70 persen.

“Peran serta masyarakat yang berkisar 65 sampai 70% itu mempunyai dampak yang sangat besar kalau masyarakatnya peduli dengan ini (lingkungan), kalau tidak ya secara otomatis kita tidak dapat mengatasi demam berdarah itu. Kalau hanya mengharapkan petugas kesehatan, saya pastikan tidak dapat,” ujar Suhendri.

Untuk mensosialisasikan permasalahsn DBD ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung juga sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat melalui perwakilan antar desa seluruh Belitung yang terjadi pada hari Rabu yang lalu di Ruang Sidang Pemerintah Daerah yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie.

“Agar supaya tidak terjadi bahaya yang berlanjut, ya kita rem, cara mengeremnya ya dengan peran serta masyarakat untuk peduli melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dan gerakan M3 plus. Menguras bak-bak air, menguras genangan-genangan air, kalau seminggu dibiarkan itu menjadi tempat nyamuk bertelur,” ujarnya.

Dinas Kesehatan sendiri juga sudah beberapa kali melakukan fogging atau penyemprotan, tetapi fogging sendiri sebenarnya bukan cara utama memberantasan nyamuk, karena fogging hanya bisa membunuh nyamuk yang sudah punya sayap (terbang) bukan jentik-jentik nyamuk.

“DBD ini ada beberapa desa yang cukup tinggi kenaikannya, biasanya daerah-daerah yang padat penduduk dan higien sanitasinya kurang baik. Desa Juru Seberang, Desa Pangkallalang, Lesung Batang, Kampung Parit itu ada peningkatan kasus (DBD),” tuturnya

Sementara itu, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie akan membuat program Geberak atau Gerakan Berantas DBD dari Keluarga dan Komunitas pada Desember ini. Cara ini menurut Isyak akan sangat efektif karena penanggulangan DBD memang harus mendapat peran serta dari masyarakat.

“Jadi intinya buka fogging, bukan abate, bukan tranplantasi trombosit, intinya adalah masyarakat dengan sadar melindungi keluarganya masing-masing dengan cara Geberak tadi,” ujar Isyak.

Untuk desa-desa yang memiliki dampak terbanyak penyakit DBD ini dikatakan Isyak, mereka akan tetap melakukan fogging, tetapi selain dari itu, Isyak menekankan kepada Kepala desa agar secara cepat mengambil sikap untuk membersihkan desa mereka dari genangan air dan tumpukan sampah. (din)

Leave a Reply