Tambang Milik JG dan WD Ditertibkan, Polisi Sita 1 Unit Mesin, Beroperasi di Kawasan Padat Penduduk

Aktivitas penambangan timah ilegal di dekat permukiman warga di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, akhirnya ditertibkan Unit Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Satreskrim Polres Bangka Selatan (Basel). Penertiban ini dilakukan pada Sabtu (24/5/2025)

TOBOALI, LASPELA – Aktivitas penambangan timah ilegal di dekat permukiman warga di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, akhirnya ditertibkan Unit Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Satreskrim Polres Bangka Selatan (Basel). Penertiban ini dilakukan pada Sabtu (24/5/2025) kemarin setelah adanya laporan dari masyarakat yang merasa resah dengan kegiatan ilegal tersebut.

 

Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Raja Taufik Ikrar Bintani, Senin (26/5/2025) membenarkan bahwa pihaknya melakukan penertiban di lokasi yang tidak jauh dari pemukiman warga.

“Sudah kita tertibkan Pak, kemarin Sabtu,” kata Raja.

Ia menyebut anggotanya telah mengamankan 1 unit mesin yang digunakan untuk melakukan aktivitas tambang ilegal di wilayah tersebut.

 

“Ya, ada 1 unit mesin kita amankan,” ujarnya singkat.

 

Aktivitas tambang timah (TI) ilegal kembali terlihat beraktivitas di dekat permukiman warga di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sebelumnya berlokasi di dekat pemukiman warga di Jalan Slamet, Tikung Yaden, Toboali.

 

Namun, diduga karena mendapat keluhan dari warga setempat, unit tambang tersebut bergeser sedikit menjauh yang masih di dalam area lokasi itu. Meski telah berpindah lokasi, tambang yang disebut-sebut diduga milik JG dan WD tersebut tetap beroperasi berada dekat dengan permukiman warga, tepatnya di sekitar kawasan Kolong 2, Toboali.

Baca Juga  Dinas P3 Basel Sudah Surati APH untuk Tangkap Penambang Liar di Kolong Ringeng Toboali

 

Berdasarkan pantauan di lapangan Kamis (22/5/2025), terlihat satu unit alat berat jenis excavator (PC) di lokasi tersebut, diduga digunakan untuk mengeruk tanah tambang. Ironisnya, aktivitas tambang yang berlangsung di dekat permukiman ini, anak-anak terlihat bermain di antara gundukan pasir hingga mandi di kolong camui. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena dapat membahayakan keselamatan anak-anak sekitar.

 

Selain aspek keselamatan, kondisi ini dapat mengkhawatirkan dampak lingkungan dari aktivitas tambang yang berada di tengah-tengah permukiman tersebut. Limbah tambang yang dihasilkan dapat mencemari tanah dan air di sekitar lokasi, mengingat jaraknya yang sangat dekat dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat.

 

Tak hanya itu, seorang warga juga mengeluhkan kerusakan infrastruktur akibat aktivitas tambang tersebut. Salah satu warga menyebutkan bahwa bagian pinggir plat duiker (saluran air) di depan gerbang makam Kolong 2 arah masuk lokasi mengalami kerusakan akibat dilintasi kendaraan berat pengangkut excavator.

Baca Juga  Dinas P3 Basel Sudah Surati APH untuk Tangkap Penambang Liar di Kolong Ringeng Toboali

 

“Jerambahnya rusak, kemarin ada PC yang masuk lewat sini dan membuat ini rusak. Kami khawatir kerusakannya akan semakin parah dan membahayakan pengendara,” kata salah seorang warga kepada wartawan. (Pra)

Leave a Reply