Awalnya dari Komentator dan Peserta, Kini Jadi Pasangan Sehidup Semati

* Rofikoh Isnaini

Avatar photo
Rofikoh (foto dok Rofikoh @rofikohisnaini_real)

Pertemuan mereka mungkin terlihat sederhana, sekadar interaksi antara peserta dan komentator dalam sebuah ajang pencarian bakat. Namun siapa yang menyangka, dari panggung itulah sebuah cinta tumbuh perlahan. Cinta yang hari ini menjelma menjadi rumah, kehangatan, dan perjalanan hidup yang penuh syukur.

Dialah Rofikoh Isnaini, gadis manis dari Bangka Belitung yang lebih dikenal dengan nama Fikoh LIDA. Sosok yang suaranya lembut, senyumnya jujur, dan hatinya seputih ketulusan hidup yang membesarkannya.

Jejak dari Kesederhanaan

Lahir pada 1 Oktober 1997, Fikoh tumbuh sebagai anak kedua dari empat bersaudara dalam keluarga sederhana. Ibunya (Hodijah)berjualan pempek dari rumah, sementara ayahnya (Rosito) lama berjuang menghadapi sakit.

Tak jarang, Fikoh kecil turut membantu ibunya menjajakan pempek keliling. Di antara langkah kecil yang membawa keranjang pempek itu, ia menyimpan mimpi yang tak pernah bisa ia lepaskan: ingin bernyanyi.

Sadar memiliki bakat dalam dunia tarik suara, Fikoh mencoba peruntungannya dengan menjadi penyanyi dangdut. Ia mulai menyanyi dari panggung ke panggung lain untuk membantu keluarganya.

Ia mencoba peruntungan di D’Academy Season 4, lalu melanjutkannya ke Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2019, di mana namanya semakin dikenal luas. Kerendahan hatinya membuat banyak orang jatuh cinta—bukan saja pada suaranya, tapi pada aura lembut yang selalu ia bawa.

 

Bernyanyi, Bekerja, dan Tidak Pernah Menyerah

Perjalanannya tidak selalu mulus. Pernah kalah polling, pernah terhenti di tengah jalan. Namun setiap kegagalan justru kembali menguatkan tekadnya untuk membantu keluarga.

Baca Juga  Sambangi RSBT Pangkalpinang, Dirut PT Timah Beri Semangat dan Pastikan Layanan Terbaik untuk Karyawan

Setelah LIDA, Fikoh menapaki langkah baru di dunia seni peran. Ia dipercaya membintangi berbagai FTV Suara Hati Istri, dan dari sana, publik mengenal sisi lain Fikoh—bukan hanya sebagai penyanyi dangdut, tapi aktris yang mampu memerankan kelembutan, luka, hingga ketabahan seorang perempuan.

Ia tumbuh. Ia berubah. Namun, ia tidak pernah melupakan siapa dirinya dan dari mana ia berasal.

 

Cinta yang Datang Diam-Diam dari Panggung

Di panggung besar LIDA itulah Fikoh bertemu dengan Fomalhaut Zamel, seorang komentator sekaligus fashion designer muda. Awalnya tak lebih dari sapaan, candaan, dan interaksi profesional. Tetapi seperti dua nada yang tiba-tiba menyatu, hubungan itu tumbuh menjadi sesuatu yang indah—perlahan, jujur, dan penuh rasa saling menjaga.

“Assalamualaikum. Awal yang bermula dari komentator dan peserta
Jadi saling cinta dan menjaga ❤️❤️❤️
Aminnnnnnn,” tulis Fikoh dalam sebuah unggahan sederhana namun penuh makna di akun instagramnya @rofikohisnaini_real

Keduanya menikah secara resmi pada 3 Februari 2020 di Belitung, setelah sebelumnya melangsungkan pernikahan siri di akhir 2019.

Kini mereka bukan hanya pasangan, tetapi teman hidup, tempat pulang, dan pelabuhan cinta yang mereka syukuri setiap hari.

Ibu, Istri, dan Perempuan yang Tetap Menginspirasi

Perjalanan hidup Fikoh semakin lengkap setelah kehadiran buah hati mereka. Di sela kesibukan syuting dan menyanyi, ia kerap membagikan potret hangat bersama suami dan anaknya di akun Instagram @rofikohisnaini_real

Baca Juga  Pelatihan Kompetensi Penambangan untuk Koperasi , Langkah Nyata PT TIMAH Siapkan KDMP Jadi Mitra Usaha

Ada momen anaknya tertawa di pangkuan, ada potret suami yang memeluk mereka dengan bangga, ada Fikoh yang tetap bernyanyi sambil membawa senyum yang tidak pernah berubah—senyum yang pertama kali membuat banyak orang jatuh hati.

Kini, Fikoh tidak hanya bernyanyi untuk panggung besar, tapi juga untuk keluarganya. Suaranya menjadi doa, langkahnya menjadi teladan, dan kisahnya menjadi inspirasi bahwa:

Cinta bisa tumbuh dari mana saja, bahkan dari interaksi sederhana antara komentator dan peserta.

Dan ketika dua hati saling menjaga, keduanya bisa berjalan bersama—sehidup semati.

Baginya, menyanyi bukan sekadar profesi, tapi juga cara untuk bersyukur dan membahagiakan orang lain.

Perjalanan Fikoh adalah kisah tentang keberanian seorang gadis sederhana yang menolak menyerah pada keadaan.
Dari menjajakan pempek hingga menapaki panggung nasional, dari mikrofon hingga kamera, dan kini dari panggung karier ke panggung keluarga — semua ia jalani dengan cinta dan keikhlasan.

Dalam setiap langkahnya, Fikoh membuktikan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang seberapa tinggi kita terbang, tapi seberapa besar kita tetap membumi dan bersyukur ketika sampai di tempat yang kita impikan. (rul/*)

Leave a Reply