Ada 336 Kasus DBD di Bangka, HAKLI Babel Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Demam Berdarah

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Penyemprotan sarang nyamuk oleh petugas, Jumat (24/10/2025)

SUNGAILIAT, LASPELA — Memasuki musim penghujan, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ketua HAKLI Bangka Belitung, Boy Yandra mengatakan bahwa hingga minggu ke-42 Oktober 2025, tercatat 336 kasus DBD di Kabupaten Bangka dengan 1 orang meninggal dunia.

Dari ratusan kasus tersebut, Kecamatan Sungailiat menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan 147 kasus, disusul Belinyu 102 kasus, Baturusa 41 kasus, Riau Silip 28 kasus, Pemali 26 kasus, Mendo Barat 19 kasus, dan Bakam 5 kasus.

“Wilayah penyumbang kasus terbanyak itu di Kecamatan Sungailiat, yakni sebanyak 147 kasus,” kata Boy, Jumat (24/10/2025).

Salah satu langkah inovatif yang dilakukan HAKLI dan Dinkes Bangka adalah dengan melibatkan sekolah-sekolah melalui pembentukan tenaga jumantik (juru pemantau jentik) di kalangan pelajar, khususnya siswa SMP.

“Setiap Senin pagi, siswa diminta memeriksa dan melaporkan apakah di rumah mereka terdapat jentik nyamuk, baik di kamar mandi maupun di penampungan air. Laporan itu disampaikan ke guru kelas dan diteruskan ke Puskesmas,” jelasnya.

Jika ditemukan kasus, petugas Puskesmas kemudian akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan pemeriksaan langsung ke lokasi. Tindakan pertama yang dilakukan adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“PSN ini sangat penting untuk memutus rantai perindukan nyamuk Aedes aegypti. Setelah itu barulah dilakukan penyemprotan,” jelasnya.

Selain itu, jika ada anggota keluarga atau anak yang terinfeksi DBD, tim dari Puskesmas bersama tim surveilans akan turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) guna memastikan sumber penularan.

“Mari kita bersama-sama membunuh jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti dengan melakukan PSN dan meningkatkan gerakan 5M. Kalau semua pihak bergerak, nyamuk tidak akan sempat berkembang,” tukasnya. (mah)

Leave a Reply