SUNGAILIAT, LASPELA — Sejak awal Januari hingga Juli 2022, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangka tercatat 159 kasus.
Dari jumlah tersebut, kasus DBD paling dominan ditemukan di Kecamatan Sungailiat, yaitu 63 kasus, atau 39 persen di antara seluruh kasus yang ada.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka Nora Sukma Dwi menyebutkan, ada beberapa ciri-ciri nyamuk DBD atau Aedes Aegypti yang harus dikenali oleh masyarakat.
“Ciri nyamuk ini adalah ukuran tubuh sedang, berwarna hitam kecoklatan dengan loreng putih di tubuh, dan kaki atau tungkainya,” kata Nora, Senin (8/8/2022).
Selain itu, nyamuk ini memiliki antena dengan panjang sekitar sepertiga sampai setengah dari ukuran tubuh nyamuk, dan memiliki bulu-bulu halus. Pada nyamuk jantan, bulu-bulunya lebih rapat dan panjang.
Nyamuk ini dapat terbang sejauh 400 meter, sehingga penyebaran virus dengue dapat terjadi hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk bersarang.
Namun uniknya, kata Nora, hanya nyamuk Aedes Aegypti betina yang menyebarkan virus tersebut, sedangkan nyamuk jantan tidak. Selain virus dengue, nyamuk tersebut juga dapat membawa virus zika, chikungunya, dan demam kuning.
“Karena nyamuk betina membutuhkan protein dari manusia untuk bereproduksi,” ucapnya.
Nyamuk Aedes Aegypti ini bersarang dan bertelur di genangan air yang bersih dan jernih. Di dalam rumah, nyamuk ini banyak ditemukan tempat berkembang biaknya di tempat penampungan air seperti bak mandi, vas bunga, talang air.
“Oleh karena itu, kita perlu melakukan pencegahan untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dengan melakukan 3M, yaitu menutup, menguras, mengubur,” katanya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar membuang atau mendaur ulang barang bekas yang tidak terpakai, yang dapat berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti tersebut.(mah)
Leave a Reply