Kades Sungkap Dituntut Mundur Dipicu Masalah Kotoran Ayam

SIMPANGKATIS, LASPELA– Ratusan warga Desa Sungkap, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar demonstrasi di Kantor Desa Sungkap untuk meminta kepala desa (Kades) Sungkap, Espendi, turun dari jabatannya.

Seorang perwakilan dari warga Desa Sungkap, Darli, mengatakan bahwa warga menilai Espendi tidak transparan, seperti pembagian BLT yang menurutnya tidak jelas penerimanya, kemudian tidak adanya kejelasan CSR PAD Desa hasil dari kotoran ayam sebuah perusahaan yang berada di desa tersebut.

“Di perjanjian awal, kotoran ayam tersebut akan dijadikan pupuk organik dan diutamakan untuk masyarakat desa, tapi setelah keluar dari kandang, kotoran ayam itu tidak ditaruh di tempat penampungan yang sudah dibuat, tetapi dari pabrik langsung dijual keluar oleh pihak desa, uang hasil penjualannya kemana kami juga tidak tahu, tidak transparan, tidak pernah diumumkan kepada kami,” ungkap Darli, Jumat (7/8/2020).

Kades Sungkap, Espendi, mengatakan bahwa ia mengaku siap dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku apabila ia terbukti bersalah.

“Dalam waktu dekat kan inspektorat mau datang ke desa kita, mau melakukan pemeriksaan, jadi kalau di pemeriksaan tersebut saya terbukti bersalah, saya siap menerima hukuman, saya siap apabila harus dipidana penjara,” kata Espendi.

Camat Simpangkatis, Roy Haris Oktobian, mengatakan bahwa ada mekanisme yang harus dilalui dalam penurunan kades, paling utama menurutnya adalah pemeriksaan oleh Inspektorat Daerah, kemudian setelah hasilnya keluar akan dilaporkan ke pimpinan daerah, lalu diturunkan kembali ke camat setempat.

“Nanti kita lihat hasil rekomendasi dari inspektoratnya apa, paling utama itu pasti pembinaan, terkecuali si Kades ini terbukti melakukan pelanggaran hukum, itu urusan hukum bukan pembinaan lagi sifatnya dan secara otomatis dipecat karena melanggar hukum,” ungkap Roy.

Roy mengaku belum mengetahui detil permasalahan, sehingga ia akan memanggil kades tersebut untuk mengetahui duduk permasalahan yang telah membuat warga menuntutnya.

Roy juga meminta warga untuk mempercayai hal ini ke pihak terkait yang akan memproses tuntutan warga secara profesional.

“Kita berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan suasana damai, jangan sampai terjadi gesekan dan perpecahan di tengah warga Desa Sungkap,” pungkas Roy.(jon)