Orasi Wisata Erzaldi

foto: steam
  • *Pariwisata Babel Jangan Setengah-setengah
  • *GIPI Babel Harus Terbentuk 17 Agustus 2017
  • *Alun-alun Taman Merdeka Jadi Titik Nol Bangka
  • *KEK Pariwisata Bangka Minggu Ini Diproses
  • *2018 Sport Tourism; Satu Cabor Satu Even Nasional
  • *Tiap Dinas undang Meeting Kementrian di Babel
  • *MXGP Tetap Digelar di Pangkalpinang 

Oleh: Agus Ismunarno dan Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr Erzaldi Rosman SE MM menegaskan dalam visi dan misi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pariwisata sangat dikedepankan dan itu harus didorong bersama-sama serta tidak tidak setengah-setengah.

Di hadapan pelaku pariwisata Babel Erzaldi menyampaikan berbagai quick win dalam orasi wisatanya.

“Jangan menjadikan ketersediaan dana APBD kurang lalu pariwisata tidak maju. Semua elemen harus bersinergi dan mengerahkan seluruh strategi agar dengan kecerdasan, kreativitas serta inovasi Babel bisa merebut kue wisatawan yang sedikit itu,” kata Erzaldi Rosman dalam Pelantikan Perkumpulan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Kepulauan Bangka Belitung Masa Bakti 2017-2021 di Teras Nusantara Citraland, Pangkalpinang.

Gubernur Erzaldi juga menandaskan, “Tugas kita adalah membawa orang di luar Babel datang ke Babel dengan strategi PAKET lengkap. Jadi jangan hanya menjual tiket pesawat dan hotelnya saja. Kita harus menambahkan paket transpor ke destinasi wisata, tiket destinasi wisata, makan siangnya, penganannya. Dengan begitu semua pihak merasakan bagian kuenya.”

Untuk mencapai target ini Gubernur mengajak para pilot, pramugari, driver, resepsionis hotel dan semua pelaku pariwisata menjadi agen promosi. Agar rekam kinerjanya bisa terukur maka akan dibuatkan sistem card hingga sertifikasi para pelaku pariwisata.

Semua pelaku, kata Gubernur, akan terekam kinerjanya dan akan dibina oleh pemerintah. Langkah-langkah tegas ini dilakukan untuk mempercepat terciptanya Sapta Pesona Wisata di Kepulauan Bangka Belitung.

 

GIPI Babel Segera Dibentuk

 

Pada kesempatan itu Gubernur Erzaldi juga meminta agar para pelaku pariwisata segera membentuk Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) sebelum 17 Agustus 2017.

Selanjutnya GIPI Babel harus sudah selesai dan program kerja prioritasnya adalah membuat paket wisata.

“September 2017 saya akan memaparkan ke Pak Alex Nurdin (Gubernur Sumsel, red) dan akan saya jual paket-paket tersebut kepada peserta ASEAN Games. Kita rayu peserta Asean Games ke Babel tapi mana paket pariwisatanya. Itu tugas GIPI,” kata Gubernur Erzaldi.

Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Pasal 50 GIPI berasaskan Pancasila. Visi GIPI adalah membangun dan mengembangkan pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sedang misi GIPI antara lain menjembatani komunikasi pemerintah dan industri pariwisata dalam rangka menghasilkan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, mempersatukan seluruh organisasi kepariwisataan di Indonesia serta mengusulkan kebijakan-kebijakan untuk peningkatan/pengembangan kepariwisataan nasional baik secara akademis maupun profesional.

GIPI juga menjadi think-tank pariwisata Indonesia, mengembangkan pariwisata nusantara, mengembangkan SDM pariwisata Indonesia yang berkualitas dan memenuhi standar kempetensi kerja di bidang pariwisata, mengembangkan destinasi dan usaha pariwisata, mendorong pertumbuhan iklim usaha dan ekonomi pariwisata secara kreatif serta mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara melalui kebijakan pemasaran yang efektif dan efisien dan mengimplementasikan Kode Etik Pariwisata Internasional.

ATM: Nol Bangka

 

Gubernur Erzaldi juga mengharapkan Kota Pangkalpinang sebagai ibukota Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang mesti tampil lebih cantik dan menarik.

Gubernur Erzaldi menilai penataan tata ruang mutlak diperhatikan agar penampilan kota ini lebih elok dipandang.

Khusus kawasan sekitar Alun-alun Taman Merdeka, dikatakan Erzaldi sangat tepat agar ditata lebih baik dengan mengatur ulang seluruh kawasan itu.

Perubahan kepemilikan aset menjadi milik Pemprov Babel, akan lebih memudahkan penataannya.

“Saya mau ngomong ke Pak Wako. Kalau bisa, Pemprov membeli rumah dinas, lapangan Merdeka, dan termasuk lapangan tenis. Kita juga akan merelokasi Polres Pangkalpinang. Di kawasan itu, kita jadikan benar-benar titik Nol Kilometer Bangka,” kata Erzaldi.

Dengan menata menjadi kawasan wisata Nol Kilometer, area itu akan lebih memudahkan untuk menjadi titik sentral bagi wisatawan saat berkunjung ke Bangka.

“Mereka bisa foto-foto selfie di sana, di kawasan yang kita tata ulang ini. Jadi, nanti orang akan merasa belum ke Bangka kalau belum foto-foto di sana,” lanjutnya.

Tak cuma kawasan Alun-alun Taman Merdeka, Erzaldi juga menyorot atas semrawutnya kawasan sepanjang Jalan Ahmad Yani.

“Itu jalan nggak jelas lagi. Mana orang jualan motor, mana rumah, mana restoran atau kafe. Itu harus kita tata. Nggak bisa dibiarkan terus begitu saja,” tegasnya.

Terhadap rencana Gubernur Erzaldi itu, Walikota Pangkalpinang mempersilakan sejauh DPRD Kota Pangkalpinang mendukung.

“Dana pembayaran Rp 200 Miliar itu bisa kita belanjakan untuk yang lain,” kata Walikota.

KEK Bangka Didorong
Minggu ini

 

Gubernur Erzaldi mau menandatangani kelanjutan permohonan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bangka Tanjung Gunung yang terintegrasi dengan KEK Sungailiat.

“KEK ini harus didorong, namun jangan biarkan pemerintah daerah berjalan sendiri. KEK Pariwisata merupakan tugas bersama,” kata Erzaldi.
Kembali Erzaldi menegaskan program 2018 sebagai Sport Tourism Year.

“Insyaallah setiap satu bulan ada satu even sport tourism dari berbagai cabang olahraga,” tandas Erzaldi.

Mantan Bupati Bangka Tengah dua periode itu juga menginstruksikan kepada kepala SKPD untuk mengundang kementrian terkait agar melakukan pertemuan di Babel.

“Setiap kepala dinas harus mampu mengundang meeting kementrian terkait di Babel. Kalau ada kepala dinas yang tidak mampu saya coret sebagai kepala dinas,” kata Gubernur Erzaldi.

Ia menambahkan ekonomi nasional sedang slow down. Untuk itu diperlukan kecerdasan dan strategi kreatif agar Babel jangan terdampak atas lambannya perekonomian.

 

MXGP Tetap di Pangkalpinang

Erzaldi yang menjadi Pembina Utama PUTRI Babel juga mengatakan kejuaraan dunia MotoCross Grand Prix (MXGP) 2018 tetap akan dilaksanakan di Pangkalpinang.

“Kejuaraan MXGP merupakan iven yang bagus untuk pengembangan pariwisata di Babel, makanya tak boleh berpindah ke luar daerah. Kemarin saya sudah menggelar rapat dan MXGP Insya Allah tetap di Pangkalpinang,” ujarnya di Pangkalpinang.

Dia mengatakan, dirinya juga sudah bertemu dengan Walikota Pangkalpinang M Irwansyah yang pertama kali menggagas hadirnya seri kejuaraan dunia MXGP di Indonesia.

“Saya sudah sampaikan kepada wali kota, itu barang bagus. Jangan sampai di sini rugi, lalu untung di tempat lain. ” katanya.

Menurut dia, hal yang terpenting dari suksesnya penyelenggaraan MXGP bagi Bangka Belitung adalah bagaimana membuat orang bisa lebih lama berwisata selama kejuaraan dunia itu berlangsung.

“Saat seri pertama, orang datang dengan pesawat siang, pulangnya malam. Penerbangan ektra banyak dan itu salah. Seharusnya dalam pikiran kita, itu bagaimana sejak H-4 hingga H+4 orang bisa tetap ada di Babel, lebih lama tinggalnya,” katanya.

Untuk itu, menurut Erzaldi, dalam penyelenggaraan MXGP 2018 mendatang dirinya akan turun langsung untuk membantu mengemas acara penunjang kejuaraan.

“Dalam pelaksanaannya nanti harus banyak acara. Semakin banyak, maka semakin untung masyarakat kita. Ibu-ibu yang jualan kue dan makanan lainnya bisa laku sehingga menambah pendapatan mereka,” katanya.

Erzaldi mengatakan, untuk kesuksesan acara tersebut dirinya akan mulai mempromosikan MXGP 2018 jauh-jauh hari sebelum kejuaraan yakni pada awal 2018, karena rencana pelaksanannya pada Juli 2018.

Selain itu, untuk menyiasati panasnya cuaca di Babel saat kejuaraan berlangsung gubernur menginginkan MXGP seri Pangkalpinang digelar pada malam hari.

“Kalau malam hari dijamin lebih bagus. Kita atur sedemikian rupa, lebih kreatif. Kalau masalah penerangannya, kita tinggal bicara dengan PLN untuk mengatur teknisnya seperti apa. Saya yakin, kita pasti bisa,” ujarnya. (*)