Wagub Babel Kunjungi Rumah Korban Bullying di Bangka Selatan

Wakil Gubernur Babel Hellyana saat berkunjung di kediaman orangtua korban bullying di Rawamangun Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (31/7/2025) kemarin. (Foto: ist)

PANGKALPINANG, LASPELA – Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana merespon cepat terkait kasus bullying yang menyebabkan salah seorang siswa dari Kabupaten Bangka Selatan meninggal dunia.

Dalam kunjungannya bersama Dinda Rembulan, Anggota DPD RI yang turut prihatin dengan peristiwa pilu ini terlebih terjadi di lembaga pendidikan sekolah dasar.

“Kemarin saya bersama Dinda Rembulan berkunjung ke rumah korban tepatnya di Rawamangu, Basel merupakan lokasi rumah orangtua korban bullying dan kesempatan ini saya memberikan perhatian menyampaikan belasungkawa atas kepergian putranya,” ucap Hellyana, di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Jumat (1/8/2025).

Usai berdiskusi dengan keluarga korban, lanjut Hellyana pihak keluarga mengatakan bahwa korban merupakan korban bullying oleh enam orang yang mana empat orang melakukan pemukulan dan dua orang melakukan bullying secara verbal.

Baca Juga  BPIP Gandeng Komisi XIII DPR RI, Sosialisasi Penguatan Relawan Kebajikan Pancasila kepada Kelompok Masyarakat

Namun, ia menyarankan semua pihak untuk menahan diri memberikan statmen hingga ada hasil autopsi dari pihak kepolisian.

“Karena peristiwan di lapangan banyak versi semua pihak harus menunggu dari hasil pihak kepolisian karena proses hukumnya masih berlangsung, kepada semua pihak menjaga statmen untuk supaya kondusif, untuk pihak sekolah juga dan semua guru kelas melakukan hal yang sama supaya tidak terlalu aktif mengeluarkan pernyataan atau pendapat,” saranya.

Selain itu, ia juga sudah bertemu dengan Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid bersama Wakil Bupati, ia mewakili pihak pemerintah provinsi memandang peristiwa ini sudah menjadi isu nasional sehingga mendapatkan perhatian dari Kementerian, sehingga ia menegaskan dirinya tidak akan tinggal diam untuk mengawal proses ini.

Baca Juga  Tertibkan Tambang Ilegal di WIUPK PT Timah Tbk, Kapolres Bangka Tengah: Tidak Ada Kompromi untuk Tambang Ilegal

“Kita tidak tinggal diam, kalau hasil pihak bersalah dalam hal ini harus ditindak juga tegas agar tidak terjadi lagi apalagi ini SD tempat dimana anak – anak masih kecil untuk melakukan kekerasan, apakah pendidikan kita mungkin terbiasa terlibat dalam kekerasan, maka perlu pemantau atas anak – anak memainkan gawat bisa jadi faktor utama penyebab anak – anak ini terbiasa melakukan kekerasan,” tutupnya. (chu)

 

Leave a Reply