TOBOALI, LASPELA – Musim penghujan mulai melanda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), termasuk Kabupaten Bangka Selatan.
Hujan dengan intensitas tinggi tampak terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
Kondisi cuaca lembab dan suhu udara dingin berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Salah satunya penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang kerap meningkat pada musim penghujan.
Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel dr. Agus Pranawa mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.
“Perubahan cuaca yang ekstrem dapat memicu penurunan imunitas, sehingga masyarakat lebih rentan terserang penyakit saat cuaca dingin seperti sekarang ini,” kata Agus Pranawa, Selasa (2/12/2025).
Agus menjelaskan, masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk menjaga pola makan, istirahat yang cukup, serta menghindari paparan cuaca dingin secara langsung.
“Masyarakat juga dapat segera mungkin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala ISPA seperti demam, batuk, atau sesak napas,” terangnya.
Ia pun mengingatkan, selain risiko ISPA saat musim penghujan, juga berpotensi meningkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Genangan air yang terbentuk setelah hujan menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
“Kami lebih menekankan pentingnya gerakan 3M Plus sebagai langkah pencegahan DBD. Tiga langkah utama tersebut meliputi menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ungkapnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau harus melakukan berbagai upaya tambahan seperti menggunakan lotion antinyamuk, memasang kelambu, hingga memastikan lingkungan tetap bersih dan bebas genangan.
“Bila perlu ada upaya penanganan atau pencegahan lainnya yakni menggunakan lotion anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur,” ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk melakukan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala di rumah masing-masing. Peran aktif warga menjadi kunci dalam menekan angka kasus DBD di daerah.
“Kita akan terus melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyakit yang rawan muncul saat musim penghujan. Pemerintah daerah berharap langkah pencegahan ini dapat menekan risiko penyebaran penyakit sekaligus menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” pungkasnya. (Pra)







Leave a Reply