PANGKALPINANG, LASPELA – Menjelang pelaksanaan Pilkada Ulang 2025, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pangkalpinang menggencarkan pelayanan jemput bola dengan fokus menyasar kelompok penduduk rentan yang belum memiliki dokumen kependudukan.
Kepala Disdukcapil Pangkalpinang, Darwin, mengatakan bahwa strategi ini dilakukan untuk memastikan seluruh warga memiliki akses terhadap hak pilihnya.
“Kami turun langsung ke lapangan bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM),” ungkap Darwin, Senin (25/8/2025).
Sasar Kelompok Marginal dan Pelajar
Pelayanan difokuskan pada kelompok marginal seperti penghuni panti asuhan, lansia di yayasan manula, warga binaan di lembaga pemasyarakatan, hingga warga di wilayah perbatasan kota.
Selain itu, Disdukcapil juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman bagi pelajar yang telah atau akan berusia 17 tahun.
“Sekolah negeri dan swasta, termasuk SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah telah kami libatkan untuk perekaman pemula,” ujar Darwin.
Antisipasi KTP Rusak atau Hilang
Untuk mendukung kelancaran hari pencoblosan, pelayanan pencetakan KTP juga dilaksanakan di kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Masyarakat yang mengalami kehilangan atau kerusakan KTP cukup membawa dokumen pendukung dan bisa mengambil KTP mereka paling lambat Rabu pagi, jelang hari pemungutan suara.
Pelayanan Tetap Buka di Hari Pilkada
Darwin menegaskan bahwa layanan kependudukan akan tetap berjalan pada hari Pilkada ulang, Rabu, 27 Agustus 2025.
“Pelayanan di kantor Disdukcapil tetap buka hingga pukul 13.00 WIB,” jelasnya.
99,5 Persen Warga Sudah Punya KTP-el
Menurut catatan Disdukcapil, cakupan perekaman KTP elektronik di Pangkalpinang sudah mencapai 99,5 persen.
Darwin menyebut, penambahan jumlah penduduk dari kelahiran dan migrasi menyumbang pertumbuhan sekitar 5.000 jiwa tahun ini.
Ia pun mengajak masyarakat untuk aktif memeriksa dan memperbarui dokumen kependudukan mereka.
“Kami harap kesadaran administrasi ini bisa mendorong partisipasi warga dalam Pilkada, sekaligus mencegah masalah data ganda atau tidak sinkron,” kata Darwin. (dnd)
Leave a Reply