PANGKALPINANG, LASPELA– Menjelang hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang Kota Pangkalpinang 2025, hasil survei terbaru yang dirilis oleh Elekta Research Center Universitas Pertiba (Uniper) menunjukkan pasangan calon (paslon) dari partai besar memiliki elektabilitas lebih unggul dibandingkan kandidat non-partai. Rata-rata elektabilitas paslon partai tercatat sebesar 3,15 dalam skala 1–5, di atas pesaingnya yang maju tanpa dukungan partai.
Survei terakhir yang dilakukan Elekta Research Center Uniper pada 16–20 Agustus 2025 ini melibatkan 51 relawan dengan jumlah 1.243 responden tersebar di 42 kelurahan di Kota Pangkalpinang. Metode yang digunakan adalah stratified multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error ±3,08 persen.
Dari hasil survei, terlihat adanya peningkatan antusiasme warga untuk berpartisipasi dalam pemilihan. Tingkat partisipasi pemilih naik dari 85,94 persen pada survei sebelumnya menjadi 88,25 persen setelah penetapan nomor urut paslon.
Selaian itu sebagian besar masyarakat menilai kinerja KPU Kota Pangkalpinang dalam menyelenggarakan Pilkada ulang berjalan dengan baik. Sebanyak 79,49 persen responden menyatakan puas, hanya 6,92 persen menilai kurang baik, dan 13,6 persen tidak memberikan pendapat.
Kesadaran pemilih terhadap pasangan calon dan nomor urut juga terbilang tinggi. Sebanyak 83,27 persen responden mengaku sudah mengetahui nama paslon beserta nomor urutnya, sementara 16,73 persen lainnya belum mengetahuinya.
Dari sisi keyakinan terhadap pilihan, masyarakat menunjukkan optimisme cukup besar. Sebanyak 35,8 persen responden mengaku sangat yakin dengan pilihannya, 39,34 persen yakin, dan 24,86 persen masih ragu-ragu.
Terkait isu politik uang, mayoritas warga menolak praktik tersebut. 62,06 persen responden menyatakan tidak bersedia menerima uang untuk memilih paslon tertentu, sementara 25,66 persen mengaku bersedia, dan 12,28 persen memilih tidak tahu.
Ketika ditanya soal dugaan adanya tim sukses yang menjanjikan uang menjelang pencoblosan, 60,74 persen responden menyatakan tidak ada, 19,87 persen mengatakan ada, dan 19,39 persen tidak mengetahui.
Survei juga merekam penilaian masyarakat terhadap kampanye yang dilakukan para paslon. Sebanyak 74,33 persen responden menilai kuantitas dan kualitas kampanye sudah baik, 9,81 persen menilai kurang, dan 15,85 persen mengaku tidak tahu.
Direktur Elekta Research Center Uniper, Divo Dharma Silalahi, Ph.D., menilai temuan ini menunjukkan arah positif bagi demokrasi lokal di Kota Pangkalpinang.
“Data ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin antusias untuk menggunakan hak pilihnya. Peningkatan partisipasi menjadi sinyal bahwa Pilkada ulang memiliki legitimasi yang kuat di mata publik. Selain itu, penolakan mayoritas warga terhadap praktik politik uang menunjukkan adanya kesadaran politik yang semakin dewasa,” ujar Divo.
Quick-Real Count di Uniper Café
Divo yang juga Dosen Program Studi S1 Sains Data Universitas Pertiba, lulusan Universitas Diponegoro (Sarjana), University of the Philippines Los Baños (Magister), dan Universiti Putra Malaysia (Doktor) menyampaikan, selain merilis hasil survei, Elekta Research Center juga akan melaksanakan quick-real count Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025. Kegiatan ini akan digelar di Uniper Café Universitas Pertiba pada Rabu, 27 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.
Acara ini diharapkan menjadi ruang publik yang transparan untuk memantau proses penghitungan suara secara cepat, sekaligus menjadi bagian dari upaya kampus dalam mengawal demokrasi yang sehat dan berintegritas di Kota Pangkalpinang. (*/rel)
Leave a Reply