PANGKALPINANG, LASPELA – Rasa haru sekaligus bahagia menyelimuti Resti, siswi SMA Negeri 1 Toboali, Bangka Selatan, setelah dipercaya menjadi pembawa baki pada Upacara Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), di halaman Kantor Gubernur Babel, Sabtu (17/8/2024).
“Rasanya sedikit sedih dan bahagia, nggak nyangka. Cuacanya mendukung dan proses yang kami lalui bertahap-tahap akhirnya terbayarkan dengan keberhasilan yang sulit diucapkan,” ungkap Resti penuh syukur.
Ia tak lupa menyampaikan apresiasi kepada para pelatih, panitia, dan pamong yang telah membimbing mereka selama masa persiapan.
“Terima kasih atas bimbingannya dan kerjasamanya sampai kami bisa dididik di titik puncak ini hingga berhasil,” ujarnya.
Resti mengaku sempat deg-degan saat naik untuk mengambil bendera, namun dirinya sudah terbiasa tampil di keramaian karena aktif mengikuti lomba sejak sekolah.
“Naik ke atas tuh sedikit deg-degan, tapi nggak dihiraukan. Namanya juga di tempat keramaian, saya sudah terbiasa, jadi nggak begitu tegang,” jelasnya.
Selama 17 hari karantina, ia bersama anggota lainnya digembleng secara disiplin. Hal itu membuatnya semakin percaya diri saat menjalankan tugas di momen bersejarah tersebut.
Dara kelahiran 13 Februari 2009 ini sejak SMP sudah terinspirasi dengan anggota paskibra, khususnya sosok pembawa baki. Keinginannya itu akhirnya terwujud di tingkat provinsi tahun ini.
“Waktu SMP sering lihat anggota paskib, terutama pembawa baki. Jadi rasanya pengen banget, Alhamdulillah akhirnya terwujud,” katanya haru.
Selain aktif di ekstrakurikuler paskibra sejak SMA, Resti juga memiliki hobi menyanyi yang diturunkan dari kedua orang tuanya. Ia berharap pengalaman di Paskibraka dapat menjadi bekal untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang polisi wanita (Polwan).
Kedua orangtua Resti, Rudi Sumbaga dan Jemilut pun tak menyangka anaknya bisa terpilih menjadi pembawa baki, rasa syukur pun terucap dari keduanya.
“Dari kecil dia pengen jadi anggota paskibraka dan membawa baki. Alhamdulillah impiannya terwujud,” kata Jemilut.
Ibunda Restu itu pun merasa deg-degan dari awal tim Paskibraka Babel masuk ke lapangan upacara, apalagi ketika prosesi naik turun tangga, ia merasa gemetaran.
“Pokoknya saya ikut deg-degan liat Resti bertugas, anget dingin rasanya. Alhamdulillah berhasil dan sukses pengibaran benderanya,” ungkapnya. (rul)
Leave a Reply