Kolaborasi Tiga Lembaga, Pangkalpinang Siapkan “Jalan Baru” untuk Kesehatan Mental dan Masa Depan Anak

Penulis: Dinda Agustiantie
Pemkot Pangkalpinang dengan tiga mitra strategis, HIMPSI Bangka Belitung, Polresta Pangkalpinang, dan Institut Pahlawan 12 menandatangani nota kesepahaman untuk Kesehatan Mental dan Masa Depan Anak, Selasa (22/7/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota Pangkalpinang kini tak hanya fokus pada pembangunan fisik. Di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks,  jalur kolaborasi menjadi pilihan untuk menyentuh hal yang lebih mendasar diantaranya kesehatan mental, keselamatan anak dan perempuan, serta masa depan pendidikan warganya.

Langkah konkret ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Pangkalpinang dengan tiga mitra strategis, HIMPSI Bangka Belitung, Polresta Pangkalpinang, dan Institut Pahlawan 12. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin di Smart Room Center, Selasa (22/7/2025).

“Banyak persoalan masyarakat kita yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan birokratis. Perlu pendekatan hati, ilmu, dan kerja sama. Di sinilah peran HIMPSI dan mitra lainnya sangat penting,” kata Unu.

Baca Juga  Cukupi Kebutuhan Air, Perumdam Bangka Barat Perjuangkan Kolam Air Baku Baru

Tidak sekadar seremoni, kolaborasi ini langsung diiringi dengan instruksi dari Unu untuk menyusun program kerja nyata. Ia bahkan menyatakan siap membuka pintu dukungan anggaran tambahan, termasuk dari dana CSR.

“Saya tidak ingin ini hanya berhenti di tanda tangan. Harus ada program yang jalan. Kalau anggaran kurang, kita cari solusi. Jangan biarkan ini jadi kertas kosong,” tegasnya.

Program yang akan dijalankan mencakup layanan psikologis berbasis komunitas, edukasi perlindungan anak dan perempuan, hingga pelatihan pengembangan diri untuk pelajar dan ASN. Semuanya bertujuan membentuk karakter warga yang tangguh dan sehat secara mental.

Unu juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir di tengah masyarakat. Menurutnya, keterbukaan dan keberanian untuk berubah adalah kunci dari perbaikan sosial.

Baca Juga  Hasil Keputusan KPU, Ini Empat Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025

“Kita tidak ingin ada lagi anak yang takut bicara, ibu yang dipendam kekerasannya, atau remaja yang terjerumus karena tak punya tempat curhat. Kami ingin mereka punya masa depan yang lebih sehat, berpendidikan, dan bahagia,” tuturnya.

Langkah progresif ini disambut hangat oleh berbagai kalangan, termasuk warga yang selama ini merasa kesulitan mengakses layanan psikologi atau tidak tahu harus mengadu ke mana.

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi titik balik baru, dimana pendekatan manusiawi dan pendidikan menjadi pondasi utama membangun Pangkalpinang yang lebih baik. (dnd)

Leave a Reply