SUNGAILIAT, LASPELA — Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja, Rusydi Sulaiman menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya H Tarmizi Saat pada Jumat (28/2/2025) kemarin.
Pasalnya, kedekatannya dengan almarhum tidak hanya baik secara struktural, namun juga secara kultural, dan juga masih ada hubungan kekerabatan bila ditarik ke asal usul sesepuh di Kampung Lukok sebelum menjadi Desa Kemuja.
Rusydi Sulaiman mengatakan bahwa almarhum yang menjadi Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren tertua di Pulau Bangka itu memiliki semangat untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.
“Kalau ada perubahan-perubahan di pondok pesantren, beliau langsung nelpon. Jadi semangat untuk melakukan perubahan itu sangat cepat,” kata Rusydi, Sabtu (1/3/2025).
Selain itu, ia juga menilai bahwa Tarmizi Saat merupakan seorang yang dekat dengan siapapun, bahkan di level apapun.
“Walaupun beliau (almarhum) menjadi birokrat yang cukup lama, tapi tidak pernah menjaga jarak dengan kami. Sangat dekat, sangat baik hubungannya,” ujarnya.
Rusydi yang juga Direktur Madania Center Babel itu mengaku terakhir bertemu dengan almarhum pada Februari 2025 lalu saat rapat tentang penguatan kelembagaan Yayasan Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja.
Berdasarkan informasi, jenazah almarhum diterbangkan dari Jakarta menggunakan pesawat Citilink sekira pukul 7.25 WIB.
Sementara, perkiraan tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang pukul 8.35 WIB.
Namun, sebelum jenazah dibawa ke rumah duka yang berlokasi di Sungailiat, akan ada prosesi singkat penyelubungan peti jenazah dengan bendera merah putih oleh Pimpinan DPRD Babel. (mah)