PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) bersama Kantor Bank Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengeluarkan imbauan bijak berbelanja pada Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) yakni momen Ramadan dan Lebaran Idulfitri 2024.
Imbauan tersebut ditandai dengan penandatanganan oleh Penjabat Gubernur Babel dan Kepala BI Perwakilan Babel, diikuti oleh para pemuka agama di Babel bertempat di Alun-Alun Kota Pangkalpinang, Rabu (20/3/2024).
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Babel Safrizal mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan lebaran. Bijak dalam berbelanja ini, dimana masyarakat harus membeli sesuai kebutuhan dan jangan sampai berlebihan.
“Belanja bijak artinya sesuai kebutuhan kita jangan ditimbun. Misalnya kita buat lebaran butuh daging satu kilogram, belanja lah satu kilogram jangan belanja lima kilogram simpan dalam kulkas, jangan karena kalau memiliki prinsip seperti itu maka kita membutuhkan stok barang 5 kali lipat dari biasanya karena dikhawatirkan tidak ada barangnya maka otomatis terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Menurutnya, jika masyarakat terlalu konsumtif maka akan mempengaruhi ketersediaan suatu barang sehingga berujung pada kenaikan harga. Untuk itu masyarakat agar belanja sesuai keperluan dan kebutuhan serta tidak melakukan penimbunan.
“Khususnya penimbunan saya akan koordinasi dengan pak Kapolda, supaya tidak ada yang menimbun barang tertentu agar mengambil keuntungan di luar kebiasaan. Operasi pasar kami lakukan,” tegasnya.
Selain itu, bijak berbelanja dengan membeli barang sesuai kebutuhan dan tidak memborong belanjaan juga menjadi upaya untuk mengendalikan inflasi.
“Untuk itu saya mengingatkan masyarakat untuk bijak berbelanja selama Ramadan dan Idulfitri sebagai salah upaya untuk menekan inflasi,” ajaknya.
Sementara, Kepala BI Perwakilan Babel, Rommy Sariu Tamawiwy mengatakan, belanja bijak ini bagian dari konsen BI terhadap inflasi. Karena biasanya momen HBKN ada lonjakan masyarakat berbelanja kebutuhan.
“Jadi sebenarnya kebutuhannya hampir sama, cuman kadang-kadang dengan lonjakan begitu masyarakat juga khawatir dengan stok dan lain sebagainya sehingga ada memborong. Oleh karenanya kita imbau bersama dengan para ulama para pendeta untuk imbau belanjalah secara bijak sesuai dengan apa yang dibutuhkan,” tuturnya.
“Selain itu, imbauan dari kami adalah belanja bijak berbelanja, menggunakan uang lebih hemat. Hemat itu juga sesuai dengan anjuran agama juga,” sambungnya.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar tidak takut atau jangan khawatir karena stok terjaga dan barangnya ada, sehingga tidak usah panik dalam berbelanja.
“Masyarakat tidak usah panik untuk membeli barang kebutuhan, biasalah membeli sesuai dengan kebutuhan pokoknya ada dan semuanya dipastikan aman-aman saja,” ungkapnya.
Dalam upaya pengendalian inflasi ini, BI juga telah berkolaborasi dengan Pemda, tim pengendali inflasi daerah (TPID), Satgas Pangan untuk melakukan aksi strategis seperti operasi pasar atau pasar murah.(chu)