PANGKALPINANG, LASPELA – Kunjungan kerja Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko ke Bangka Belitung (Babel) selain melakukan penandatanganan Prasasti Amenitas dan peresmian Pusat Kuliner Pasir Padi, dirinya ingin melihat perkembangan hilirisasi timah di Bumi Serumpun Sebalai menyusul rencana pemerintah yang akan melarang ekspor balok timah.
“Kedatangan saya ke sini untuk mengunjungi smelter, karena dengan adanya hilirisasi, nantinya investasi akan berbondong-bondong datang kesini,” kata Moeldoko kepada awak media, Jumat (13/1/2023).
Ia mengatakan, peninjauan smleter timah ini untuk mengetahui proses kerjanya serta lingkungannya seperti apa.
“Persoalan teknis, saya tidak mendalami, tapi persoalan isu itu akan kita tindaklanjuti,” ucapnya.
Dikatakan Moeldoko, Indonesia sudah punya pengalaman pada nikel, yakni hilirisasi nikel luar biasa. Demikian juga nantinya akan melihat perkembangan hilirisasi timah ini, hasilnya juga akan luar biasa.
“Perintah itu, pastinya nanti investasi akan berbondong-bondong ke Babel, dan saya berharap ini nanti akan bergerak,” harapnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin mengatakan, kunjungan Moeldoko ke Babel ini untuk menyerap informasi yang penting bakal dilaporkan kepada pimpinan tertinggi.
“Kita akan sampaikan informasi yang akurat kepada Pak Moeldoko, supaya beliau ini juga mendapatkan penjelasan, karena selama di Babel beliau akan melihat kegiatan industri, dan kegiatan budaya, sehingga pada gilirannya beliau ditanya presiden, beliau bisa menyampaikan informasi akurat tentang Babel,” jelasnya.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI menyebutkan, untuk pemberhentian ekspor timah, pihaknya masih menunggu instruksi Presiden Jokowi.
“Yang pasti Babel telah siap untuk larangan ekspor timah. Evaluasi larangan ekspor timah kita ikut dua hal satu nilai tambah kedua pembukaan lapangan kerja,” tutupnya.(chu)
