JAKARTA, LASPELA – Federasi sepakbola Indonesia, PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) akhirnya buka suara atas polemik gaji wasit yang belum dibayarkan. Ternyata, hal itu benar adanya, dan bahkan sengaja dilakukan oleh PSSI.
Tetapi, tindakan PSSI tersebut diakui Head of Referee PSSI Andesit Listyanto ada alasannya. Ia mengatakan, gaji yang dikabarkan belum dibayarkan sejak Maret 2022 itu adalah untuk para pengadil yang ‘nakal’, berdasarkan pertimbangan reward and punishment.
“Jadi tidak benar bahwa semua perangkat pertandingan belum dibayar oleh PSSI di Liga 3 dan Piala Soeratin,” kata Andesit di laman resmi PSSI, Sabtu (4/6/2022).
“Selain itu ada sejumlah wasit yang bermasalah yang honornya belum kita berikan,” ujarnya.
Kebijakan (penundaan pencairan gaji wasit) itu dijelaskan Andesit, bertujuan sebagai efek jera sekaligus berharap agar para wasit-wasit tersebut dapat meningkatan kinerja, serta bisa menjadi wasit yang berwibawa, adil, dan tegas di lapangan.
“Arahan tersebut dari Pak Sekjen (Yunus Nusi) sebagai efek jera kepada perangkat pertandingan yang bermasalah atau tidak benar dalam menjalankan tugas,” kata Andesit.
Namun, permasalahan itu sudah selesai. Ia mengatakan, PSSI melakukan pembayaran pada 25 April 2022 sebesar Rp1.191.000.000. Hanya saja memang ada beberapa tambahan yang harus diteliti dan ditelaah lebih jauh oleh PSSI.
“Memang sistem pembayarannya itu bertahap dan ada penambahan saja. PSSI sangat menyayangkan sejumlah media yang menulis hal ini tetapi tidak melakukan konfirmasi dulu ke PSSI,” katanya. (Crz)